AMLAPURA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Titik api sempat terlihat di lereng Gunung Agung dibagian timur tepatnya di wilayah Hutan Lindung Munduk, Dusun Belong, Desa Ban,Kecamatan Kubu, pada Rabu (23/9/2020) malam. Hanya saja, titik api yang terlihat masih cukup jauh dari pemukiman penduduk, sehingga petugas baik dari KRPH Ban dan BPBD Karangasem masih melakukan pemantuan saja.
Informasi yang dihimpun, kobakaran api terlihat cukup besar disertai angin kencang, sehingga masyarakat yang berada di bawahnya cukup khawatir api akan merembet kebawah. Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, Kamis (24/9/2020), membenarkan jika pada malam sebelumnya api terlihat membesar. “Kita terima laporan dari masyarakat titik api terlihat besar sekitar pukul 19.20 wita,” ujar IB Arimbawa.
Arimbawa mengatakan, pihaknya pun terus melakukan koordinasi dengan KRPH Ban untuk ketahui lokasi detail kebakaran dan perkembangan terkini di lokasi kebakaran hutan tersebut. Namun, katanya lagi, karena saat itu sudah malam tim hanya melakuan pemantauan saja sebagai antisipasi jika kobaran api mendekati pemukiman warga. “Karena hari sudah malam sangat sulit melakukan pemadamaan ke lereng Gunung Agung,sehingga tim hanya memantau saja,” ujarnya.
Arimbawa mengatakan, dari laporan tim yang melakukan pemantauan pada pagi hari kemarin, api sudah tidak terlihat lagi. Namun, pihaknya belum berani memastikan apakah titik api sudah padam ataukah belum. Rencananya, jika memang api masih terlihat besar, tim akan melakukan pemadaman dengan cafi membuat sekat-sekat agar api tidak meluas. “Penyebabnya kita belum tahu, karena itu didalam hutan, kami juga sudah himbau kepada warga yang bermukim disekitar hutan untuk berhati-hati,jangan sembarangan membakar sesuatu apalag sekarang musim panas,” pungkasnya. (bud).
Informasi yang dihimpun, kobakaran api terlihat cukup besar disertai angin kencang, sehingga masyarakat yang berada di bawahnya cukup khawatir api akan merembet kebawah. Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, Kamis (24/9/2020), membenarkan jika pada malam sebelumnya api terlihat membesar. “Kita terima laporan dari masyarakat titik api terlihat besar sekitar pukul 19.20 wita,” ujar IB Arimbawa.
Arimbawa mengatakan, pihaknya pun terus melakukan koordinasi dengan KRPH Ban untuk ketahui lokasi detail kebakaran dan perkembangan terkini di lokasi kebakaran hutan tersebut. Namun, katanya lagi, karena saat itu sudah malam tim hanya melakuan pemantauan saja sebagai antisipasi jika kobaran api mendekati pemukiman warga. “Karena hari sudah malam sangat sulit melakukan pemadamaan ke lereng Gunung Agung,sehingga tim hanya memantau saja,” ujarnya.
Arimbawa mengatakan, dari laporan tim yang melakukan pemantauan pada pagi hari kemarin, api sudah tidak terlihat lagi. Namun, pihaknya belum berani memastikan apakah titik api sudah padam ataukah belum. Rencananya, jika memang api masih terlihat besar, tim akan melakukan pemadaman dengan cafi membuat sekat-sekat agar api tidak meluas. “Penyebabnya kita belum tahu, karena itu didalam hutan, kami juga sudah himbau kepada warga yang bermukim disekitar hutan untuk berhati-hati,jangan sembarangan membakar sesuatu apalag sekarang musim panas,” pungkasnya. (bud).