https://www.traditionrolex.com/27 Antisipasi Penyalahgunaan Internet Pada Anak Saat Pandemi - FAJAR BALI
 

Antisipasi Penyalahgunaan Internet Pada Anak Saat Pandemi

(Last Updated On: 07/05/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Selama pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman di berbagai wilayah di Indonesia, kegiatan akan lebih banyak dilakukan di rumah termasuk kegiatan belajar anak. Meskipun demikian, para orang tua juga harus menyadari pentingnya sosialisasi bagi anak sehingga si kecil tidak kecanduan memainkan gadget yang menunjang studinya.

 

 

Pemerhati Pendidikan, Drs. Nyoman Winata, M. Hum mengatakan, orang tua perlu membuat kesepakatan bersama anak agar tak berlebihan gunakan internet selama pandemi Covid-19 ini. “Orang tua harus menentukan kapan anak dapat melakukan akses internet dan apa saja konten yang bisa diakses itu penting,” ujarnya, Kamis (7/5/2020) di Denpasar.

 

Ia mengakui bahwa, teknologi memberikan keuntungan bagi anak dalam situasi pandemi ini. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan ada dampak yang harus diantisipasi. Terlebih di Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet anak terbanyak.

 

“Saat pandemi seperti saat ini, anak-anak maupun remaja dapat menghabiskan lima jam untuk mengakses internet. Sementara ketika hari libur, mereka habiskan tujuh jam sehari dalam mengakses internet. Apabila tidak didampingi secara benar, hal tersebut dapat berdampak buruk terhadap psikologis anak,” ungkapnya.

 

Jumlah pengguna internet pada anak di Indonesia diyakini akan semakin meningkat saat pandemi belum berakhir yang mengharuskan semua orang untuk tetap di rumah. Lantas, bagaimana cara atasi hal tersebut?

 

Nyoman Winata mengatakan, ada beberapa hal yang dapat diterapkan untuk mengatasi anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak dalam internet diantaranya, orang tua harus bisa membuat jadwal waktu online dan offline.

 

Dalam pembuatan jadwal waktu ini, disarankan bagi orang tua untuk melibatkan anak-anak. Selain itu, disarankan pula untuk membuat kegiatan rutin yang nyata dan memiliki manfaat. “Dengan melakukan aktivitas yang jauh dari ponsel, akan membantu keluarga terhubung secara emosional, dan memproses pengalaman yang sulit,” katanya.

 

Selain itu, orang tua wajib periksa konten dalam media sosial anak. Ketika anak-anak memainkan gawainya, media yang mereka akses harus sesuai dengan usia. Masa ini adalah kesempatan bagi orang tua untuk menjadi kreatif dan mengeksplorasi seperti melibatkan anak dalam kegiatan yang kreatif.

 

“Perhatikan sosialisasi yang mungkin dilakukan anak-anak melalui sosial media yang dia miliki. Permainan, media sosial, dan pesan instan adalah hal-hal yang dapat memberi dampak buruk bila tidak diawasi,” ujar Nyoman Winata.

 

Ia menambahkan, para orang tua berperan juga dalam memberikan ijin terhadap aplikasi apa saja yang akan diunduh anak pada gawai mereka. Jika si anak lupa waktu dalam memainkan gawainya, orang tua dapat mengatur jam-jam kapan anak dapat menggunakan perangkat mereka. (dar).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kesadaran Masyarakat Pakai Masker Masih Rendah

Kam Mei 7 , 2020
Dibaca: 14 (Last Updated On: 07/05/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Maraknya pemberitaan di sosial media terkait masih banyaknya masyarakat yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah saat pandemi Covid-19, mencerminkan minimnya kesadaran mayarakat untuk mematuhi aturan dan imbauan dari pemerintah.      Save as PDF

Berita Lainnya