Bupati Mahayastra beberapa waktu lalu menjelaskan harusnya tahun ini semua kecamatan sudah terlayani, namun karena pandemi dan murid belajar di rumah, sehingga angkutan siswa gratis tidak beroperasi. “Karena pandemi covid 19, angkutas siswa ini tidak beropreasi,” jelas Mahayastra.
Kepala Dinas Perhubungan Gianyar, Wayan Suamba, Senin (28/9/2020) menjelaskan program angkutas siswa sangat dirasakan manfaat dan layanannya oleh masyarakat. “Siswa yang diantar dan dijemput selalu tepat waktu. Selain itu orang tua siswa juga merasa aman ketika anaknya memanfaatkan angkutan tersebut,” jelas Wayan Suamba. Ditambahkannya, kendatipun belum semua layanan tersedia(dijangkau), karena anak-anak merasa aman, nyaman dan tepat waktu terhadap pelayanan antar jemput ke sekolah,” jelasnya.
Bila nanti situasi sudah normal, pelayanan akan dilakukan pengembangan dan inovasi untuk meningkatkan pelayanan. :kalau sudah normal, nanti kita kembangkan pelayanannya,” janji Suamba. Sedangkan kondisi sopir sebagai ujung tombak program ini, telah dilakukan pemantuan untuk memastikan para sopir mendapatkan bantuan. Mengingat upah bulanan di hentikan karena semua murid dirumahkan. “Setiap bantuan, sudah ada bansos ( BLT) dari dirlantas Polri dan BPJS ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Dishub Gianyar sendiri tahun 2019 lalu, memiliki jumlah armada sebanyak 184 angkutan umum serta 12 bus milik Pemkab Gianyar. Jumlah armada ini melayani angkutan di tujuh kecamatan. Walau demikian tingkat layanan angkutan siswa gratis saat itu baru mencapai 50 persen dari target yang ditetapkan yakni 46 Sekolah SMP di Kabupaten Gianyar. Pada bulan Februari 2020 Dishub kembali menambah armada sebanyak 20 unit, sempat beroperasi sebentar dan akhirnya parkir di di Kantor Dishub.(gds).