Save as PDF
SOSIALISASI Pemilahan Sampah Berbasis Sumber di Banjar Batur, Batubulan, Sukawati, Gianyar.
GIANYAR – fajarbali.com | Lima akademisi lintas ilmu Universitas Ngurah Rai (UNR), yakni Bayu Mahaputra, S.T., M.Ars. dari Prodi Arsitektur, Fanny Priscyllia, SH., MH., Prodi Hukum, I Putu Agus Suwastawa, S.E., M.M. Prodi Manajemen, Cokorda Putra Indrayana, S.Sos., M.AP., dan Cok Gde Agung Kusuma Putra, S.KG., M.AP dari Prodi Administrasi Publik berkolaborasi mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah berbasis sumber.
Kelima dosen itu juga sebagai pembimbing Kelompok VIII Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) 2022 yang mengambil tempat di Banjar Batur, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Kelihan Banjar Batur menjadi mitra pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Dikonfirmasi dari Denpasar, Rabu (30/11), Ketua Kelompok Pembimbing Bayu Mahaputra menjelaskan, program ini berawal dari keprihatinannya terhadap kurang baiknya pengelolaan sampah yang dialami mitra.
“Permasalahan yang dihadapi mitra yakni belum semua dari warga banjar memahami tata cara pengelolaan sampah yang benar sesuai dengan teori dan peraturan yang berlaku,” jelas Bayu Mahaputra.
Karenanya, pihaknya mencari solusi terhadap permasalahan mitra namun tetap sejalan dengan tema KAT UNR 2022.
“Melalui KAT UNR TA 2022/2023 Kita Kembangkan Potensi Kelompok Masyarakat dalam Pemulihan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan secara Berkelanjutan”.
Bayu melanjutkan, pengabdian kepada masyarakat ini fokus pada sosialisasi untuk meningkatkan potensi warga banjar sadar lingkungan. Sehingga tema yang diusung “Sosialisasi Edukasi untuk Meningkatkan Potensi Warga Banjar Sadar Lingkungan”.
Saat sosialisasi pemilahan sampah pertengahan November lalu, kata Bayu Mahaputra, pihaknya mendatangkan narasumber kompeten, Ni Ketut Sri Umayanti. “Beliau memaparkan teori pemilahan sampah berbasis sumber serta contoh-contoh pelaksanaan pemilahan sampah berbasis sumber,” lanjut Bayu Mahaputra.
Dengan diadakan kegiatan sosialisasi ini, diharapkan mampu memberikan pemahaman teori pemilahan sampah serta gambaran pelaksanaan pemilahan sampah yang bisa dilakukan oleh warga banjar. Selain mengundang kelihan banjar, ia juga mengundang STT, PKK dan warga.
“Total peserta hampir 100 orang. Mereka ini kami harapkan menjadi agen perubahan dalam memilah sampah berbasis sumber. Kegiatan kami ini juga mendukung Pergub 47/2019 tentang Pengolahan Sampah Berbasis Sumber,” tutupnya. (Gde)
Save as PDF