https://www.traditionrolex.com/27 Bahas Manajemen Kesehatan Bencana, Kemenkes Lakukan Pertemuan dengan Negara ASEAN di Bali. - FAJAR BALI
 

Bahas Manajemen Kesehatan Bencana, Kemenkes Lakukan Pertemuan dengan Negara ASEAN di Bali.

(Last Updated On: 27/11/2019)

DENPASAR – fajarbali.com | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama sejumlah negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) melakukan pertemuan di Grand Inna Hotel, Denpasar, Bali, Selasa (26/11/2019).

 

Pertemuan yang bertajuk “Project for Strengthening the ASEAN Regional Capacity on Disaster Health Management” tahun 2019 itu membahas mengenai manajemen kesehatan bencana di wilayah ASEAN.

Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kemenkes RI dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS mengatakan, kerjasama penanggulangan bencana antar sesama negara ASEAN akan dilanjutkan dengan simulasi di Kabupaten Karangasem.

“Nantinya sesama negara ASEAN bisa saling belajar dan berbagi pengalaman, pengetahuan tentang bagaimana menanggulangi bencana baik dari mitigasi sampai dengan tanggap daruratnya,” katanya.

Terlebih, tuturnya, Indonesia sebagai negara yang rawan dengan bencana alam. Hal itu dibuktikan dengan adanya 139 gunung api yang aktif di seluruh Indonesia dan setiap tahun ada gempa bumi yang terjadi.

“Tentu saja ini menjadi suatu hal yang penting sehingga Kementerian Kesehatan sangat bersyukur bahwa ini bisa dilaksanakan sehingga jajaran Kesehatan baik di pusat maupun daerah dapat dipersiapkan bantuan kesehatan,” ucapnya.

Melalui kerjasama ini, dirinya berharap baik masyarakat maupun petugas kesehatan dan relawan juga dapat mempelajari cara untuk mengantisipasi suatu bencana dan menangani masalah-masalah kesehatan akibat bencana.

Upaya tersebut tentu juga harus diimbangi dengan mempersiapkan fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas. Logistik kesehatan, menurutnya, mulai dari obat-obatan dan alat kesehatan juga harus disipakan. Serta yang tak kalah penting adalah mempersiapkan sumber daya kesehatan yang selalu siap untuk melakukan penanggulangan atau penanganan jika terjadi bencana. 

Sementara, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI dr. Budi Sylvana menjelaskan, bahwa semua rumah sakit di Indonesia memiliki program “Hospital Disaster Plan”.

“Jadi semua rumah sakit di Indonesia wajib menyiapkan kesiapsiagaan jika terjadi bencana dalam dokumen Hospital Disaster Plan itu,” tuturnya.

dr. Budi menjelaskan, dalam Hospital Disaster Plan itu di dalamnya sudah tercatat semua apa yang harus dilakukan oleh rumah sakit jika terjadi bencana.

Program itu, kata dia memang dikembangkan oleh Kemenkes RI kepada seluruh Rumah Sakit agar mereka siap menghadapi bencana.

“Persiapannya berupa obat-obatan maupun alat-alat kesehatan habis pakai yang dibutuhkan dan terutama mempersiapkan sumber daya manusianya yang selalu siap untuk melakukan penanggulangan penanganan, apabila terjadi bencana alam,” jelas dr. Budi.

Oleh karena itu, pihaknya mengaku bahwa dalam pertemuan tersebut juga tengah menyiapkan SOP untuk penanggulangan krisis kesehatan.

Menurutnya Indonesia mempunyai cukup banyak pengalaman dalam penanggulangan krisis kesehatan.

“Jadi negara-negara ASEAN belajar bersama bagaimana menangani masalah kesehatan yang benar. Jadi SOP itu akan dicoba besok di Karangsem,” tutupnya. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Sampaikan Fokus Pembangunan 2020 Sunarta Apresiasi Pemerintah

Rab Nov 27 , 2019
Dibaca: 18 (Last Updated On: 27/11/2019)MANGUPURA – fajarbali.com | Rapat badan anggaran (bangar) DPRD Badung dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang sebelumnya ditunda, akhirnya dilanjutkan, Selasa (26/11/2019). Rapat bahkan dihadiri langsung Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Wakil Bupati I Ketut Suiasa dan Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa. […]

Berita Lainnya