Desa Tri Eka Buana Berharap Bantuan Pembangunan Museum Arak

Loading

AMLAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Dengan obyek wisata yang dimiliki, Desa Tri Eka Buana berpotensi menjadi salah satu desa yang mengembangkan sektor pariwisata. Selain memiliki pemandangan alam, Desa Tri Eka Buana juga memiliki obyek pembuatan arak tradisional. Saat ini, pengembangan pariwisata di Desa Tri Eka Buana sedang dijalankan. Salah satunya, rencana pembangunan museum arak. Untuk itu, Pihak Desa berharap gubernur Bali merealisasikan rencana pembangunan museum arak.



Perbekel Desa Tri Eka Buana, I Ketut Derka menyampaikan, Desa Tri Eka Buana saat ini sudah  mulai dilirik wisatawan domestik dan mancanegara yang tinggal di Bali. Mereka berkunjung untuk  melihat proses pembuatan minuman arak tradisional serta melihat Gambleng Waterfal Dukuh Sakti yang masih alami.

“Setiap hari ada saja wisatawan yang berkunjung, apalagi kalau hari libur kunjungan wisatawan bisa mencapai 50 orang per hari,” ucapnya.

Baca Juga :
Tiarap, Balap Liar Malam Hari Terus Diobok-obok, Aparat Bekerjasama dengan Pecalang Tertibkan Balap Liar
Petani Gianyar Dapat Pupuk Urea Bersubsidi 5.272 Ton, Syarat Subsidi Telah Terdaftar pada E-RDKK


Disampaikan, Desa juga sedang berupaya membangun sarana dan prasarana untuk mendukung pariwisata. Selain melakukan penataan terhadap obyek wisata Gambleng Waterfall Dukuh Sakti yang diminati oleh wisatawan domistik, desa juga akan membangun museum arak.

“Wisatawan mancanegera datang untuk lihat  proses pembuatan arak tradisional,mulai penyulingan sampai jadi arak,” ucapnya lagi. ‘

Melihat potensi itu, Derka berharap pemerintah provinsi Bali bisa memfasilitasi pembangunan museum arak yang rencananya akan dimulai tahun 2021 ini.

"Apalagi, antusias wisatawan untuk melihat proses pembuatan arak cukup tinggi. Nantinya di museum arak ini wisatawan akan disuguhkan kenangan berupa arak yang sudah jadi,” ucapnya lagi.

Derka juga menyampaikan, jika master plan pembangunan museum arak sudah ada sehingga tidak dijalankan. Disampaikan, museum arak juga diharapkan sebagai upaya dukungan desa Tri Eka Buana dengan program gubernur Bali yang telah menerbitkan Perbug Bali nomor 1 tahun 2020 tentang tata kelola minuman fermentasi dan atau/destilasi khas Bali yang bertujuan membawa arak sebagai salah satu minuman tradisional khas Bali bisa bersaing ke dunia internoasial.

“Kami berharap ada bantuan rencana pembangunan museum arak dari pak gubernur, ini salah satu upaya kami mendukung program gubernur,” ucapnya lagi. (bud)
Scroll to Top