Ekonomi Merosot, Pentingnya Bijak Mengelola Keuangan di Masa Pandemi

Loading

Denpasar-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Banyak orang bilang gaji besar, keuangan membaik. Gaji kecil pasti kurang untuk penuhi kebutuhan. Anggapan ini tak selalu benar. Menurut Praktisi Ekonomi Ligwina Hananto, kunci dari keuangan sehat itu tergantung pada pengaturan keuangan yang baik. Seberapa besar pun pendapatan, jika pengeluaranya jauh lebih besar, maka tetap saja pendapatan atau gaji sebulan tidak akan cukup.



"Sebenarnya yang perlu dilakukan sangat sederhana. Jangan besar pasak daripada tiang. Bijak menggunakan uang yang ada. Sedapat mungkin pengeluaran tidak melebihi batas kemampuan terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Kita harus menyadari kemampuan keuangan. Ini poin penting. Jangan delusi seolah kita mampu, padahal ada keterbatasan," ujarnya, Senin (29/3/2021).

Baca Juga :
Pentingnya Olahan Pangan Alternatif Untuk Menekan Tingginya Permintaan Beras

150 Hoax Ganggu Kelancaran Program Vaksinasi

Selain itu, merencanakan keuangan, termasuk kurangi pengeluaran yang tidak perlu. Bagi para karyawan kantor, salah satu momen yang paling ditunggu adalah pembagian Tunjangan Hari Raya (THR). Meski sebagai penghasilan tambahan, kita tetap perlu memanfaatkan uang THR dengan bijak agar tidak menyebabkan kesulitan keuangan di kemudian hari. Ia menegaskan agar membiasakan diri menabung. Uang bukan segalanya, tapi segala hal butuh uang. Meskipun ungkapan ini kurang enak didengar, tetapi kalau dipikir-pikir ada benarnya.

Tak kalah pentingnya, lanjut Ligwina menuturkan agar membatasi penggunaan kartu kredit. Kebiasaan menggunakan kartu kredit bisa membuat kita terjerat utang yang lebih besar. Kebiasaan ini dimulai dari tidak cermat menggunakan kartu kredit atau berutang untuk konsumsi. Mulai sekarang, cobalah untuk membatasi konsumsi tidak melebihi pendapatan agar tidak berutang melalui kartu kredit atau pinjaman.

Ligwina kembali menekankan untuk sedini mungkin merubah gaya hidup. Gaya hidup cenderung mengarah pada kehidupan yang konsumtif alias boros. Sikap boros tentu tak baik bagi kesehatan finansial ke depannya terlebih kondisi ekonomi saat ini masih mengalami kemerosotan akibat pandemi Covid-19. (dha)
Scroll to Top