https://www.traditionrolex.com/27 Disparbud Bangli Gencarkan Penerapan Prokes, 20 Industri Pariwisata Telah Tersertifikasi - FAJAR BALI
 

Disparbud Bangli Gencarkan Penerapan Prokes, 20 Industri Pariwisata Telah Tersertifikasi

(Last Updated On: 30/08/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Memasuki tatanan kebiasaan baru (new normal), penerapan protokol kesehatan (Prokes) penanggulangan Covid-19 menjadi sebuah keharusan untuk diterapkan. Terlebih untuk sektor pariwisata. Karena itu, Disparbud Bangli juga terus menggencarkan agar seluruh industri pariwisata dan DTW menerapkan prokes. 

Kadis Parbud Bangli I Wayan Adnyana menjelaskan, dari 45 Industri pariwisata maupun DTW yang ada di Kabupaten sebanyak dua puluh industri pariwisata di Kabupaten Bangli telah tersertifkasi sehingga sudah sangat layak untuk dikunjungi wisatawan. “Mereka telah menyiapkan berbagai kelengkapan untuk menerapkan protocol kesehatan seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer dan alat pelindung diri lainnya,” ungkap Adnyana, Minggu (30/08/2020). 

Kata dia, dalam melakukan sertifikasi pihaknya juga menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Bangli. Ditambahkan, langkah untuk mengantongi serifikasi, yang Pertama adalah asisement yakni penilaian sendiri (mandiri), setelah itu baru pihaknya turun ke lapangan utuk melakukan pengecekan. “Setelah mereka melakukan asesment, kemudian kita tindak lanjuti dengan turun ke lapangan. Apakah benar item prokes itu benar ada atau tidak,”ujarnya.

Papar Adnyana, industri pariwisata maupun dearah tujuan wisata (DTW) yang dikunjungi adalah  yang mampu terapkan Clinis Health Savety (CHS).  Yang mana, clinis artinya yang mampu menjaga kebersihan dan kesehatan serta keamanan. “Kita harap dengan serifikasi ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini. Kita harap industri dan DTW mampu terapkan CHS  tersebut,”sebut dia.

Jelas pria asal Desa Batur ini, dari puluhan industry pariwisata itu memang masih didominasi di Kintamani. Sementara sisanya masih dalam proses. Diakui belum lama ini, pihaknya juga telah diundang oleh pengelola DTW yang sedang berkembang seperti pengelola Tukad Cepung, Tibumana dan De Brokong.  “Kita akan terus melakukan sertifiasi ini,”sebut mantan Kepala Kantor Perijinan Bangli itu.

Lebih lanjut dipaparkan, yang paling utama diperhatikan oleh pengelola objek wisata dan industri pariwisata untuk bisa mendapatkan sertifikasi ketersediaan sarana prasana penerapan prokes, seperti tempat cuci tangan hand sanitizer dan termometergun. “Pengelola objek wisata maupun industry pariwisata sangat responsive  dalam penerapan prokes tersebut.  Kalau saat kita turun beberapa aitem belum ada, setelah keesokan harinya kita datang ternyata sudah lengkap. Mereka selama ini kebanyak belum  menyediakan alat pengecekan suhu tubuh yakni termomtergun,”papar Adnyana. (arw).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Banyak Dengan PDIP, Peta Politik Demokrat di Enam Pilkada Bali Berubah

Ming Agu 30 , 2020
Dibaca: 12 (Last Updated On: 30/08/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Partai Demokrat tampaknya mengubah peta politik pada Pilkada serentak 2020, termasuk di Bali. Dari 270 daerah yang akan melaksanakan Pilkada, ada 6 enam kabupaten/kota di Bali yang akan menggelar Pilkada. Diantaranya, Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem.  Save […]

Berita Lainnya