GIANYAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Seniman eksentrik Kadek Rudiantara alias Aboetd memamerkan lukisannya di Pasar Desa Mas, Ubud. Selain berpameran, seniman lulis Aboetd juga mengedukasi pedagang dan pengunjung pasar agar taat kepada protocol kesehanan. Aboetd sendiri mengenakan topeng celuluk dengan menamakan dirinya Si Loeloek.
Sambil berpameran dalam aksinya seniman tandatangan asal Desa Mas itu pun lebih mengedepankan penggunaan masker dan mencuci tangan saat keluar masuk pasar. “Si Loeloek raider juga manusia, takut sama virus corona, hari ini saya belanja ke Pasar Desa Mas, membeli pindang sama sayuran dan sekaligus ingin mengajak masyarakat untuk taat ikutin protokol kesehatan di masa new normal ini. Tujuannya supaya dijauhkan dari virus corona,” jelas Aboetd, Selasa (25/8/2020).
Aboetd sendiri mengakui dirinya adalah seniman gila. “Saya seniman gila, namun saya sadar akan kegilaan saya,” ujarnya dihadapan pedagang pasar. Selain bertujuan berbelanja ke pasar, dia juga mendadak ingin membuat acara pameran lukisan di areal pasar tersebut. Sehingga ia memamerkan karya -karya lukisannya kepada semua pedagang dan pengunjung pasar untuk menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu seniman di desa kelahirannya. Lukisan yang pamerkan adalah luksisan gaya terbarunya, yaitu kombinasi lukisan cat air dengan drawing yang sudah lama menjadi ciri khas dari karya karyanya. “Ada lukisan wajah-wajah cantik dan ada juga lukisan dengan tema alam spiritual.
Kejadian lucu saat pameran, ketika seorang pengunjung pasar diminta memegang lukisannya. Namun malah lukisannya dibawa kabur dan beruntung pengunjung ditemui di areal parkir. “Malah ada ibu-ibu itu mau bawa kabur lukisan saya,” ujarnya senang. Atas aksi kegilaannya, yang sebelumnya sempat kecelakaan sehingga mengalami patah tulang, dirinya mendapat julukan Si Loeloek Raider. Dalam pameran lukisan tersebut, ada pedagang yang berkeinginan mengkoleksi lukisannya, namun karena suatu hal, lukisan tidak jadi di beli. “Nasib belum beruntung hari ini karena belum cocok harga lukisan gak jadi dibeli. Tetap semangat dan ingat selalu perontokol kesehatan. Jadi seniman itu bebas, bebas itu indah dan keindahan itulah yang merupakan semangat kita untuk berjuang melewati beratnya kehidupan ini,” pungkasnya.(gds).
Sambil berpameran dalam aksinya seniman tandatangan asal Desa Mas itu pun lebih mengedepankan penggunaan masker dan mencuci tangan saat keluar masuk pasar. “Si Loeloek raider juga manusia, takut sama virus corona, hari ini saya belanja ke Pasar Desa Mas, membeli pindang sama sayuran dan sekaligus ingin mengajak masyarakat untuk taat ikutin protokol kesehatan di masa new normal ini. Tujuannya supaya dijauhkan dari virus corona,” jelas Aboetd, Selasa (25/8/2020).
Aboetd sendiri mengakui dirinya adalah seniman gila. “Saya seniman gila, namun saya sadar akan kegilaan saya,” ujarnya dihadapan pedagang pasar. Selain bertujuan berbelanja ke pasar, dia juga mendadak ingin membuat acara pameran lukisan di areal pasar tersebut. Sehingga ia memamerkan karya -karya lukisannya kepada semua pedagang dan pengunjung pasar untuk menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu seniman di desa kelahirannya. Lukisan yang pamerkan adalah luksisan gaya terbarunya, yaitu kombinasi lukisan cat air dengan drawing yang sudah lama menjadi ciri khas dari karya karyanya. “Ada lukisan wajah-wajah cantik dan ada juga lukisan dengan tema alam spiritual.
Kejadian lucu saat pameran, ketika seorang pengunjung pasar diminta memegang lukisannya. Namun malah lukisannya dibawa kabur dan beruntung pengunjung ditemui di areal parkir. “Malah ada ibu-ibu itu mau bawa kabur lukisan saya,” ujarnya senang. Atas aksi kegilaannya, yang sebelumnya sempat kecelakaan sehingga mengalami patah tulang, dirinya mendapat julukan Si Loeloek Raider. Dalam pameran lukisan tersebut, ada pedagang yang berkeinginan mengkoleksi lukisannya, namun karena suatu hal, lukisan tidak jadi di beli. “Nasib belum beruntung hari ini karena belum cocok harga lukisan gak jadi dibeli. Tetap semangat dan ingat selalu perontokol kesehatan. Jadi seniman itu bebas, bebas itu indah dan keindahan itulah yang merupakan semangat kita untuk berjuang melewati beratnya kehidupan ini,” pungkasnya.(gds).