DENPASAR – fajarbali.com | Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan pernyataan bahwa seorang pakar mikrobiologi sudah berhasil menemukan antibodi Covid-19 yang bisa mencegah dan menyembuhkan pasien yang telah terinfeksi.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan salah seorang musisi Indonesia dengan seorang yang mengklaim sebagai ‘penemu’ antibodi Covid-19 menyebutkan bahwa produk yang disebutnya sebagai antibodi tersebut digunakan dengan cara diminum.
Dokter sekaligus pengembang obat tradisional dan jamu, Inggrid Tania mengatakan, pemahaman tersebut adalah salah kaprah. Antibodi bukan sesuatu yang dimimun, melainkan dihasilkan oleh respons daya tahan tubuh ketika ada patogen atau benda asing yang masuk dan membahayakan tubuh.
“Respons sistem imun terbagi menjadi dua yakni bawaan dan adaptif. Respons imun adaptif bekerja dengan menghasilkan antibodi, sedangkan respons bawaan menghasilkan peradangan atau inflamasi. Ketika patogen masuk ke dalam jaringan tubuh, akan memicu ‘alarm’ pada sel, sehingga terjadinya inflamasi (peradangan atau respon bawaan sel),” ujarnya.
Ia menuturkan, ada banyak sel yang berperan dalam membentuk sistem imun. Salah satunya adalah sel dendrit yang berfungsi mengenali antigen pada patogen. Patogen bisa berupa mikroorganisme, seperti virus maupun bakteri. “Antigen yang masuk ke dalam jaringan juga akan ditangkap oleh sel dendrit,” imbuhnya.
Sel dendrit yang menangkap antigen dari patogen dapat mengenali molekul antigen tersebut. Akibatnya, sel dendrit teraktivasi dan akhirnya mengaktifkan nodus limfa. “Nah, Nodus limfa yang merupakan partikel berisi sel darah putih mengaktifkan limfosit atau sel darah putih, sehingga terbentuk antibodi secara spesifik. Limfosit akan membawa antibodi tersebut ke bagian yang terinfeksi lewat darah sebagai pengantar,” paparnya.
Lebih lanjut, Tania menegaskan bahwa antibodi adalah zat kimia yang beredar di aliran darah dan termasuk sebagai bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting bagi tubuh, yaitu sebagai benteng pertahanan terhadap antigen seperti virus, bakteri, dan zat beracun yang menjadi penyebab penyakit.
“Antibodi bekerja secara spesifik dengan cara menempel pada antigen, yaitu benda asing atau zat yang masuk ke dalam tubuh dan dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Antibodi dibuat oleh sel darah putih sebagai respons tubuh untuk melawan bakteri, virus, dan zat beracun yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dan infeksi. Jadi, antibodi itu berasal dari dalam tubuh bukan dari ramuan yang diminum,” tungkasnya. (dar).