DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Untuk mengoptimalisasi Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada ibu di masa Pandemi Covid-19, Bidang Kesehatan Masyarakat melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) secara Virtual yang dipusatkan di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Dalam acara Rakor tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengungkapkan bahwa masa pandemi Covid-19 ini adalah era tantangan bagi tim medis di Bali untuk memberikan pelayanan, sehingga para ibu bisa tetap sehat dan terhindar dari Covid-19.
“Angka Kematian Ibu (AKI) sampai saat ini perlu diturunkan lagi. Tapi tantangannya sangat besar, selain akibat dari penyampaian informasi yang harus terus-menerus, juga akibat Covid-19. Yang menjadi masalah disini adalah belum adanya SOP Penanganan kesehatan ibu yang terintegrasi dengan Covid-19,” katanya.
dr Suarjaya juga menambahkan, kematian ibu saat ini sebagian besar akibat Non Obtetri. Selain itu pula penyebab kematian ibu adalah akibat pendarahan, Eksklansia dan Infeksi. “Semua ini harus kita antisipasi dari awal. Sehingga bisa menurunkan kematian para ibu,” imbuhnya.
Selain belum ada SOP, sistem rujukan juga belum jelas. “Saat ini harus dipikirkan bagaimana penanganan sistem rujukan bagi ibu ketika masuk layanan. Apakah dimulai dengan protokol kesehatan yang sudah ada, atau langsung melalui rapid test terlebih dahulu. Ini semua harus dibuatkan terlebih dahulu,” ujarnya.
Juga hendaknya dipikirkan kesiapan sarana dan prasarana kesehatannya. “Saya amati di beberapa wilayah, masih ada sarana-prasarana yang kurang lengkap serta belum adanya pencatatan AKI yang terintegrasi dengan penanganan Covid-19,” ungkap dr Suarjaya.
Sementara itu narasumber lainnya yaitu Dr. dr. A. A. N, Jayakusuma, SPOG (K), MARS menuturkan, situasi Bali di masa pandemi covid-19 yang saat ini oranye, perlu menjadi pertimbangan bagi semua layanan dalam memberikan pelayanan kepada para ibu yang akan datang ke layanan.
“Perlu diketahui, situasi Covid-19 itu sangat dinamis. Saat ini kita harus memikirkan konsep layanan terutama SOP di layanan. Ini bertujuan untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk ke depan,” katanya.
dr Jaya Kusuma juga mengungkapkan beberapa strategi dan langkah yang bisa digunakan sebagai acuan dalam membuat SOP untuk memberikan layanan kepada masyarakat. “Saya sudah memformulasi beberapa konsep yang bisa digunakan sebagai acuan untuk membuat SOP tersebut,” terangnya.
Setelah itu, dr Jaya Kusuma menjabarkan semua konsep yang dbuatnya, sehingga semua konsep tersebut bisa sebagai acuan dalam penetapan SOP serta sistem rujukannya nanti.
Acara yang dipandu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dian Nardiani, SKM, M. Kes dan diikuti oleh Ketua Umum POGI Bali, Direktur RSU 9 Kabupaten/Kota se-Bali, Direktur RS UNUD, Direktur RS Giri Mas Buleleng, dan Direktur RS Nyitdah. (dar).