Melalui Koalisi Rakyat Bali (KRB), partai-partai yang tergabung ingin mengimbangi PDIP yang telah menetapkan calon terlebih dahulu.
DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com |Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris DPD I Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry. Baik Partai Golkar dan partai-partai lain yang tergabung dalam KRB sudah solid dan kompak menyongsong Pilgub Bali 2018 mendatang. “Kami di bawah solid, semakin bergairah. Kami siap menghadapi dan mengimbangi PDIP,” tegasnya, Selasa (14/11/2017).
Menurutnya, KRB tak gentar jika PDIP telah menetapkan persentase kemenangan di setiap daerah. Baginya hal tersebut sangat wajar. Berbeda dengan Partai Golkar, lebih memilih target menang ketimbang persentase. Bahkan, dirinya sesumbar, walaupun calon gubernur yang diusung oleh PDIP berasal dari Buleleng, tapi peluang menang calon dari Partai Golkar juga cukup besar di Buleleng.
Menurutnya, peluang tersebut bisa dilihat dari jumlah anggota dewan dari Buleleng yang tergabung dalam KRB sebanyak tujuh orang. Sedangkan, anggota dewan dari PDIP hanya lima. Jadi, persentase suara fraksi KRB sebanyak 56 persen.
Begitu pula saat disinggung mengenai terkait pendamping Ketut Sudikerta. Wakil Ketua DPRD Bali ini memastikan tak akan mengusung sesama kader. Pasalnya, jika hal itu dipaksakan, maka kekuatan Golkar akan tergerus. Apalagi, Golkar Bali ingin Pilgub Bali 2018 bisa berlangsung secara head to head. “Semua calon ingin menang, kalau peluang menang tipis tidak mungkin memaksakan diri. Mesin partai tetap berjalan. Ibarat mobil, oli dan minyak sudah siap tinggal pengemudi saja,” pungkasnya.(her)