Bupati Satria Buka AKSIKU 2025, Dimeriahkan Lomba Gong Kebyar Wanita dan Baleganjur Tingkat SMP

u21-FB_IMG_1760705311830
Bupati Klungkung, I Made Satria membuka Aksiku 2025 di panggung terbuka Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Kamis (16/10/2025) malam.

SEMARAPURA-Fajar Bali, Atraksi Melestarikan Seni dan Kebudayaan (AKSIKU) Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2025 resmi dibuka, Kamis (16/10/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 16-18 Oktober 2025, dipusatkan di panggung terbuka Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Semarapura.

Aksiku 2025 dibuka Bupati Klungkung, I Made Satria, didampingi Wakil Bupati, Tjokorda Gede Surya Putra, Ida Dalem Smaraputra, Ny. Eva Satria, serta unsur Forkopimda Klungkung. Bupati Satria menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Semangat dari even ini adalah kita berkreasi dan berinovasi untuk tidak berdiam diri dalam mewujudkan eksistensi seni dan budaya yang ada di Kabupaten Klungkung,” ujar Bupati Satria.

Selama dua hari pertama, Aksiku 2025 diisi dengan penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita dari masing-masing kecamatan. Hari pertama menampilkan Satya Ananda Swari (Duta Kecamatan Dawan) dengan Tabuh Telu Lelambatan “Sinar Jiwani”, Tari Nelayan, Tabuh Kreasi Baru “Raksa Muni”, dan Tari Belibis.

Disusul Gili Semara Jeroan (Duta Kecamatan Nusa Penida) yang membawakan Tabuh Telu Kreasi “Mare Bangun”, Tari Nelayan, Tabuh Kreasi “Cara Sai”, serta Tari Merak Anggelo.

Hari kedua, Jumat (17/10/2025), menampilkan Sekaa Gong Istri Prami Jaya Winangun (Duta Kecamatan Klungkung) dan Puspita Giri Suari (Duta Kecamatan Banjarangkan). Sementara puncak acara pada Sabtu (18/10/2025) ditutup dengan Lomba Baleganjur Ngarap tingkat SMP se-Kabupaten Klungkung serta penampilan lawak Bali Celekontong Mas.

Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung, Ketut Suadnyana, mengatakan Aksiku menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian budaya daerah.

“Selama dua hari, untuk pertama kalinya, dilombakan gong kebyar wanita yang dominan diikuti para remaja dari masing-masing kecamatan,” ujarnya.

Selain lomba gong kebyar wanita, kegiatan juga diramaikan oleh lomba baleganjur ngarap yang diikuti sembilan sekaa dari tingkat SMP se-Kabupaten Klungkung. Semua kegiatan dipusatkan di panggung terbuka Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, yang telah menjadi ikon pusat kegiatan budaya di Klungkung.

Rangkaian Aksiku 2025 juga diisi dengan penyerahan Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) kepada empat budaya lokal yang telah ditetapkan sebagai WBTB tahun sebelumnya. Di antaranya, Barong Swari dari Desa Adat Jumpai (Kecamatan Klungkung), Mebayang-bayang dari Desa Adat Sengkiding (Kecamatan Banjarangkan), Aci Sanghyang Grodog dari Desa Adat Lembongan (Kecamatan Nusa Penida), serta Nyepi Segara dari Desa Adat Kusamba (Kecamatan Dawan). W-019

Scroll to Top