DENPASAR-fajarbali.com - Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Denpasar melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat. Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan ibu-ibu PKK melalui pelatihan regulasi emosi untuk menangani perilaku agresi.
Acara yang digelar pada Kamis (2/10/2025) di Ruang Pertemuan Kantor Desa Dauh Puri Klod ini merupakan bagian dari kerja sama antara Poltekkes Kemenkes Denpasar dengan Pemerintah Desa Dauh Puri Klod. Kerja sama tersebut mencakup kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berlangsung selama tiga tahun, mulai 2025 hingga 2027.
Tim pengabdi dipimpin oleh I Wayan Candra, dengan anggota I Nengah Sumirta, I Gusti Ayu Harini, dan Ni Luh Gede Ari Kresna Dewi, serta melibatkan lima mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Dauh Puri Klod, Nengah Suartha, yang menyambut baik inisiatif tersebut. Ia berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa.
“Program ini sangat bermanfaat karena membantu ibu-ibu PKK memahami cara mengelola emosi dan menghindari perilaku agresif yang bisa berdampak pada keluarga dan lingkungan,” ujarnya.
Usai pembukaan, peserta yang terdiri dari 30 ibu anggota PKK mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka. Selanjutnya, para peserta mendapat pelatihan dan diskusi interaktif mengenai cara mengenali, memahami, dan mengendalikan emosi.
Materi pelatihan mencakup berbagai teknik regulasi emosi, mulai dari latihan pernapasan dalam, perilaku asertif, hingga penanganan agresi secara spiritual melalui afirmasi positif. Para peserta juga diajak untuk mempraktikkan keterampilan tersebut agar menjadi kebiasaan positif di rumah maupun lingkungan kerja.
Setelah lima hari pelaksanaan, pada 7 Oktober 2025, tim pengabdi melakukan monitoring dan evaluasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman ibu-ibu PKK terhadap konsep perilaku agresi dan cara menanganinya.
“Sebagian besar peserta mengalami penurunan skor perilaku agresi setelah mengikuti pelatihan. Mereka kini lebih mampu mengelola emosi secara fisik, psikologis, dan spiritual,” ungkap Ketua Tim, I Wayan Candra.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan investasi kepada mitra sasaran yang diterima oleh Ketua PKK dan Kepala Desa Dauh Puri Klod, dilanjutkan dengan sesi foto bersama. (dj)