Rangkaian Karya Mamungkah di Pemerajan Agung Sakti Padangsambian, Diawali Prosesi Mecaru 

IMG-20250922-WA0001
Ratusan keluarga besar Lanang Dawan Pemecutan Bersama masyarakat guyub menyukseskan karya agung di Pemerajan Agung Sakti Padangsambian, Banjar Buana Agung, Denpasar, pada hari Sabtu, 20 September 2025. 

DENPASAR-fajarbali.com | Ratusan keluarga besar Lanang Dawan Pemecutan Bersama masyarakat guyub menyukseskan karya agung di Pemerajan Agung Sakti Padangsambian, Banjar Buana Agung, Denpasar, pada hari Sabtu, 20 September 2025. 

Bertepatan dengan Rahina Tumpek Landep, krama dan keluarga besar trah Puri Agung Pemecutan menggelar upacara Melaspas Agung, Pasupati Ida Pelawatan, Mupuk Pedagingan, lan Mecaru Pancarupa. 

Prosesi agung ini merupakan awal dari serangkaian Karya Mamungkah Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung Menawa Ratna, Tawur Walik Sumpah Utama, Melaspas, lan Mupuk Pedagingan.

Upacara yang dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Sakti dari Griya Batu Bidak dan Ida Pedanda Buda Keling dari Griya Bekul Manis ini juga dihadiri oleh belasan moncol-moncol (perwakilan keluarga) dari Puri Lanang Dawan, yang merupakan bagian dari trah besar Puri Agung Pemecutan. 

Kehadiran mereka menandakan pentingnya upacara ini dalam menjaga keutuhan dan kesakralan Pemerajan (tempat suci keluarga) sebagai pusat spiritual bagi klan mereka.

Manggala Pemerajan Agung Sakti, Anak Agung Kompiang Ariana, menjelaskan bahwa pelaksanaan upacara ini memiliki makna yang sangat mendalam. 

"Upacara Melaspas Agung ini bertujuan untuk menyucikan dan membersihkan secara niskala (alam spiritual) seluruh area merajan beserta pelinggih-pelinggih (bangunan suci) di dalamnya," ujarnya di sela-sela prosesi.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa prosesi ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Mecaru Pancarupa dilaksanakan untuk mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan alam semesta (bhuta kala), sehingga tercipta keseimbangan. 

Dilanjutkan dengan Mupuk Pedagingan, yaitu prosesi menanamkan panca datu (lima jenis logam) sebagai simbol memohon kekuatan dan kehidupan pada bangunan suci.

Puncak dari prosesi awal ini adalah Pasupati Ida Pelawatan, di mana pratima atau benda-benda sakral yang menjadi pelawatan (representasi) Ida Bhatara diberikan kekuatan spiritual melalui permohonan kepada Sang Hyang Pasupati. 

BACA JUGA:  Pastika: Ashram Adalah Tempat Menggali Nilai-nlai Kehidupan

"Pemilihan hari Tumpek Landep sangatlah tepat, karena esensinya adalah untuk menajamkan pikiran dan menyucikan segala 'senjata' dalam hidup, termasuk Ida Pelawatan sebagai 'senjata' spiritual kita untuk memohon anugerah dan perlindungan," jelas Anak Agung Kompiang Ariana.

Upacara ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Karya Mamungkah Ngenteg Linggih yang lebih besar, sebuah upacara besar untuk menetapkan atau mengukuhkan kembali kedudukan Ida Bhatara di pelinggih. 

Rangkaian karya agung ini menandakan adanya pembaruan, baik secara fisik bangunan maupun secara spiritual, di Pemerajan Agung Sakti Padangsambian.

Anak Agung Kompiang Ariana menaruh harapan besar pada pelaksanaan upacara ini. Ia berharap, momentum spiritual ini dapat menjadi perekat yang menjaga keharmonisan dan persatuan di internal keluarga besar Lanang Dawan.

"Harapan kami, melalui penyelenggaraan upacara suci ini, seluruh keluarga besar trah Lanang Dawan senantiasa diberikan kerahayuan, dan ikatan kekeluargaan semakin erat. Lebih dari itu, semoga upacara ini juga dapat memancarkan energi positif dan keharmonisan bagi masyarakat di lingkungan Desa Adat Padangsambian pada umumnya," kata dia.

Setelah upacara ini, akan digelar upacara lanjutan yakni Melasti yang akan digelar Pantai Peti Tenget. 

Sementara AA. Made Suarta yang merupakan Wakil Bendesa Desa Adat Padang Sambian menegaskan pihaknya bersama krama mendukung penuh upacara yang digelar Pemerajan Agung Sakti.

Karena menurutnya upaya ini juga dalam rangka menjaga keharmonisan sesuai konsep Tri Hita Karana, Hubungan manusia dgn Tuhan, Hubungan manusia dgn manusia, serta hubungan manusia dgn lingkungan dan merekatkan kekerabatan antara pasemeton Agung serta Krama Desa Adat Padangsambian, Denpasar Barat.

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top