Unwar dan KUB Simbar Segara Kolaborasi Jaga Mangrove

IMG-20250902-WA0000
Universitas Warmadewa (Unwar) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang kali ini menggandeng Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara, Pemogan, Denpasar Selatan.

DENPASAR-fajarbali.com | Universitas Warmadewa (Unwar) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang kali ini menggandeng Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara, Pemogan, Denpasar Selatan. Acara yang berlangsung pada Senin (25/8/2025) ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim PKM, A.A. Ngurah Punia Artawan Putra, dengan didampingi dua dosen anggota, Ida Ayu Rosa Dewinta dan Sukmasari Triana Gita Putri, serta tiga mahasiswa Universitas Warmadewa.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua KUB Simbar Segara, I Ketut Darsana, bersama jajaran pengelola operasional KUB.

Program ini difokuskan pada pendampingan pembuatan laporan keuangan sederhana, penyuluhan perpajakan, serta pelatihan promosi digital sebagai upaya memperkuat kapasitas KUB dalam mengelola usaha ekowisata mangrove.

Program PKM kali ini dirancang untuk memberikan manfaat nyata bagi KUB Simbar Segara yang selama ini mengelola kawasan ekowisata mangrove di Tahura Ngurah Rai. Fokus utama kegiatan adalah pendampingan pembuatan laporan keuangan sederhana, penyuluhan perpajakan, serta promosi digital.

Dengan adanya pendampingan akuntansi, bendahara dan pengurus KUB diharapkan dapat menyusun laporan keuangan yang lebih terstruktur, transparan, dan akuntabel.

Pada sisi perpajakan, tim PKM memberikan wawasan mengenai kewajiban pajak usaha, pentingnya pelaporan pajak secara benar, hingga potensi kontribusi sektor usaha masyarakat terhadap pembangunan daerah.

Selain kegiatan pendampingan, kegiatan juga diisi dengan diskusi interaktif antara tim PKM dan anggota KUB Simbar Segara. Dalam diskusi tersebut, Ketua KUB, I Ketut Darsana, menyoroti peran penting mangrove sebagai benteng alami dalam menghadapi perubahan iklim.

“Pohon mangrove memiliki daya serap karbon lebih besar dibandingkan pohon lainnya. Inilah mengapa pelestarian hutan mangrove sangat penting, terutama ketika isu iklim global dan emisi karbon semakin menjadi perhatian dunia,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PKM, A.A. Ngurah Punia Artawan Putra, menambahkan bahwa isu perpajakan kini juga mulai menyentuh aspek lingkungan.

BACA JUGA:  "Jejak Hijau Desa Sanding": Maybank Indonesia Rintis Desa Netral Karbon, Muluskan Visi Bali Net Zero Emissions 2045

“Selain aspek bisnis, perpajakan Indonesia sudah mulai merambah kesadaran mengenai ancaman perubahan iklim. Potensi bursa pajak karbon kini menjadi perhatian besar, terutama bagi perusahaan-perusahaan besar yang harus menyeimbangkan bisnis dengan keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.

Diskusi hangat ini menjadi ruang tukar pikiran antara akademisi dan masyarakat nelayan tentang bagaimana pengelolaan mangrove tidak hanya bernilai ekologis, tetapi juga ekonomis dan sosial.

Penutup kegiatan, Sebagai bentuk dukungan nyata, sesi terakhir kegiatan ditandai dengan penyerahan bantuan 800 bibit mangrove oleh Ketua Tim PKM kepada KUB Simbar Segara. Bibit tersebut akan ditanam di kawasan mangrove untuk memperkuat konservasi dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir.

Selain bibit, tim PKM juga menyerahkan perlengkapan kebersihan yang diharapkan dapat membantu KUB dalam menjaga kebersihan area wisata mangrove. Hal ini penting untuk memastikan kenyamanan pengunjung sekaligus meningkatkan daya tarik kawasan sebagai destinasi ekowisata berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, Universitas Warmadewa menunjukkan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat dengan solusi nyata. Program PKM bukan hanya memberikan transfer ilmu di bidang akuntansi, perpajakan, dan pemasaran, tetapi juga menjadi wadah kolaborasi untuk melindungi lingkungan.

Kegiatan bersama KUB Simbar Segara ini menjadi bukti bahwa pembangunan ekonomi masyarakat pesisir dapat berjalan seiring dengan konservasi lingkungan. Harapannya, program ini menjadi inspirasi bagi komunitas lain dalam mengembangkan ekowisata berbasis kelestarian alam.

Scroll to Top