SEMARAPURA-fajarbali.com | Suasana ceria memenuhi ruang kelas SDN 2 Aan, Banjarangkan, Klungkung, pada Selasa (26/8/2025) pagi, ketika puluhan siswa berkumpul dengan penuh antusias.
Mereka tidak sedang belajar seperti biasanya, melainkan mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang Obat dengan Baik dan Benar).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar yang diketuai oleh Apt. Nyoman Budiartha Siada, S.Farm., M.Farm.
Tim Pengabdian Unmas Denpasar hadir dengan misi sederhana namun penting: memperkenalkan kepada anak-anak tentang bagaimana obat seharusnya diperlakukan.
“Obat itu bukan permen. Kalau salah digunakan, bisa berbahaya. Karena itu, kita perlu tahu cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan baik,” tutur salah satu mahasiswa pelaksana pengabdian di hadapan para siswa dengan gaya bahasa sederhana yang mudah dipahami.
Belajar Sambil Bermain
Agar materi tidak terasa membosankan, kegiatan dikemas dengan pendekatan interaktif. Anak-anak diajak bermain kuis, menyimak cerita, hingga praktik langsung tentang cara menyimpan obat di rumah.
Ketika diminta menebak mana obat yang masih layak pakai dan mana yang sudah kedaluwarsa, wajah-wajah mungil itu tampak bersemangat sambil berebut menjawab.
Gelak tawa pun terdengar saat beberapa siswa menceritakan pengalaman mereka menemukan obat di rumah. Ada yang mengatakan sering melihat obat disimpan di dapur, ada pula yang mengaku pernah hampir meminum obat sirup karena dikira minuman manis.
“Kalau obat sudah lewat tanggalnya, jangan diminum ya. Buang dengan cara yang benar, supaya tidak membahayakan orang lain,” pesan salah satu mahasiswa sambil memperlihatkan contoh obat kedaluwarsa.
Dukungan Penuh dari Sekolah
I Wayan Widiadnyana, S.Pd.SD selaku Kepala SDN 2 Aan menyampaikan apresiasi yang besar terhadap kegiatan ini. Menurutnya, edukasi DAGUSIBU sangat relevan diberikan sejak dini.
“Anak-anak menjadi lebih paham bahwa obat bukan barang sembarangan. Semoga mereka bisa menjadi pengingat bagi keluarga di rumah, sehingga pola pikir bijak terhadap obat bisa terbentuk,” ujarnya.
Menjadi Agen Kecil Kesehatan
Di akhir acara, para siswa menerima brosur edukasi DAGUSIBU untuk dibawa pulang. Harapannya, informasi ini tidak berhenti di sekolah, melainkan juga sampai ke orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bukan sekadar memberi pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai tanggung jawab kepada generasi muda.
Melalui edukasi yang menyenangkan, anak-anak SDN 2 Aan kini telah menjadi “agen kecil kesehatan” yang bisa ikut menjaga keselamatan keluarga dari bahaya penggunaan obat yang salah.