Berlangsung Sukses, Karya Ngenteg Linggih Pura Puseh dan Desa Bale Agung Desa Adat Karangsari

IMG-20250820-WA0025
Prosesi Puncak Upacara "Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mapadudusan Agung, Menawa Ratna, dan Tawur Balik Sumpah" di Pura Puseh dan Desa Bale Agung Desa Adat Karangsari, Nusa Penida, Klungkung.

SEMARAPURA-fajarbali.com | Krama Desa Adat Karangasari, Nusa Penida sukses menggelar yadnya suci "Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mapadudusan Agung, Menawa Ratna, dan Tawur Balik Sumpah" di Pura Puseh dan Desa Bale Agung, pada Rahina Buda Wage Klawu, Rabu (20/8/2025).

Pada puncak upacara ini juga dilakukan napak pertiwi sesuhunan barong "Ratu Gede Sakti Manik Maketel".
Bendesa Adat Karangsari, I Wayan Wiranata didampingi Ketua Panitia I Made Muliasta, mengungkapkan bahwa upacara karya "Ngenteg Linggih, Mamungkah, Mapadudusan Agung, Menawa Ratna, dan Tawur Balik Sumpah" di Pura Puseh dan Desa Bale Agung Desa Adat Karangsari baru pertama kali digelar.

Tujuannya untuk menyucikan dan mengukuhkan keberadaan "sesuhunan" di tempat suci tersebut, serta memohon berkah dan keselamatan bagi krama desa adat.

Selain itu, juga untuk menyucikan kembali bangunan suci pura dan palinggih yang telah selesai dibangun dan direnovasi. Upacara Ngenteg Linggih ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan sradha (keyakinan) dan bhakti (persembahan) krama kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Di samping juga mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara krama Desa Adat Karangsari yang jumlahnya 260 KK.

Di samping juga untuk penyucian alam sekala atau bumi, sehingga terwujud kesatuan alam semesta, baik sekala maupun niskala. Sehingga, tercapai kesucian bumi agar manusia bisa lebih mendekat dengan sumber kesucian.

Rangkaian dari upacara ini telah dilakukan berbagai prosesi upacara, seperti melasti, mepeed, memasar, memendak siwi, dan ngaturang dapetan yang semuanya bertujuan untuk memohon keselamatan, kemakmuran, dan berkat dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Juga telah digelar upacara Upacara Taur Karya, Memakuh Wewangunan, Mendem Pedagingan, dan Melaspas Wewangunan.

Jro Mangku Gede I Nyoman Dunia, mengucap syukur karena seluruh prosesi upacara karya ini berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Dikatakan, suksesnya upacara ini tidak terlepas dari dukungan seluruh krama Desa Adat Karangsari yang begitu kompak dan guyub dari awal hingga puncak upacara karya.

BACA JUGA:  "Sagilik Saguluk Salunglung Sabayantaka" Krama Mengwi Bersatu dalam Karya Atma Wedana

Diungkapkan, setelah puncak upacara karya ini masih ada prosesi upacara berikutnya. Yaitu, upacara makebat don, nyenuk, penyineban, nuek bagia pule kerti, rsi bhojana, dan nunas tirta pengenduh pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Seluruh rangkaian upacara akan diakhiri dengan upacara nyegara - gunung lan majar-ajar pada Minggu, 24 Agustus 2025.

Pada puncak karya ini, tokoh masyarakat Nusa Penida I Wayan Murka dan beberapa tokoh lainnya juga turut berpartisipasi dengan mambagikan uang kepada krama pada upacara mapedanaan. Uang yang dibagikan sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas kerunianya.

Sebelumnya, berbagai proses upacara dilaksanakan pada puncak upacara yadnya ini. Diantaranya, ngenteg linggih, pralingga tedun ring peselang, murwa daksina, tedun ring pemrayungan, mapedanaan, dan pawintenan.

Upacara dipuput oleh 2 orang sulinggih, yakni Ida Rsi Bhagawan Darma Sadu Siddhi dan Ida Pandita Mpu Darma Satya Nata Sogata. Serta melibatkan seluruh pemangku Desa Adat Karangsari.

Sarana upakara yang digunakan dalam upacara puncak ini, yaitu berupa wewalungan kebo, kambing, bebek belang kalung, dan ayam panca sata. Seluruh rangkaian upacara dipandu oleh Mangku Gede Desa Adat Karangsari, Jro Mangku Gede I Nyoman Dunia.

 

 

 

Scroll to Top