DENPASAR-fajarbali.com | Upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan SMP Nasional Denpasar, Minggu (17/8/2025) yang digelar Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) berlangsung khidmat.
Upacara ini diikuti oleh staf dan pegawai di lingkungan Perdiknas bersama unit-unit pendidikan yang bernaung di bawahnya, yakni SMP Nasional (Spenas) Denpasar dan SMK Teknologi Nasional (Teknas).
Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala SMK Teknas, Dr. Ni Wayan Parwati Asih, S.Pd.,M.Pd., menyampaikan sejumlah pesan penting kepada peserta upacara. Ia menekankan bahwa kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia merupakan hasil perjuangan panjang dan penuh pengorbanan, sehingga harus dijaga dan diisi dengan hal-hal positif.
Menurutnya, kemerdekaan bukan hanya bebas dari penjajah, tetapi juga bebas dari rasa malas, takut, serta menjaga semangat untuk terus maju. “Murid-murid harus meningkatkan motivasi diri, keterampilan, karakter, memiliki value, serta daya saing yang kompetitif,” ujar Agek, sapaan karibnya.
Lebih lanjut, Agek mengingatkan pentingnya menghargai persatuan dan keberagaman Indonesia yang kaya akan suku, agama, budaya, dan adat istiadat. Ia juga mendorong generasi muda untuk selalu berinovasi, berpikir kreatif, memanfaatkan perkembangan teknologi secara positif, serta memiliki nasionalisme yang diwujudkan melalui hal-hal sederhana, seperti menggunakan produk lokal.
“Generasi muda harus punya kontribusi nyata, berpikir kritis, dan kuat menghadapi persaingan global,” tegasnya.
Agek, menambahkan pandangannya terkait tema HUT RI ke-78. Ia menilai, kondisi pendidikan saat ini memerlukan perhatian yang lebih adil bagi sekolah swasta agar mendapat perlakuan yang sama dengan sekolah negeri. “Kuota penerimaan di sekolah negeri juga perlu diperjelas agar siswa kami yang sudah mendaftar tidak hilang ke negeri,” ujarnya.
Agek mengapresiasi upaya pemerintah yang telah meningkatkan jumlah tunjangan sertifikasi bagi guru non-ASN, baik guru honor maupun kontrak. Namun, ia menyoroti bahwa hingga kini sekolah di bawah Perdiknas belum tersentuh program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, tema HUT RI mencerminkan persatuan, kedaulatan, serta semangat gotong royong yang harus terus dijunjung tinggi. Ia juga menekankan pentingnya kesejahteraan rakyat sebagai komitmen pemerintah yang harus mendapat perhatian lebih. “Masih banyak warga kurang mampu yang membutuhkan dukungan. Program seperti PIP perlu diperluas jumlah penerimanya,” jelasnya.
Agek juga menilai program MBG merupakan langkah besar yang perlu dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan. Selain gizi, pemerintah juga diharapkan memberi perhatian pada bidang kesehatan dan pembiayaan pendidikan.
“Indonesia maju adalah harapan bersama. Kita ingin bangsa ini memiliki daya saing global, mencapai visi Indonesia Emas. Itu menjadi PR besar kita ke depan,” pungkasnya.