Profesionalisi Pramuwisata: Upaya Nyata Dukung Pariwisata Berkelanjutan di Tenganan Dauh Tukad, Karangasem 

IMG-20250813-WA0023
Sosialisasi pelatihan dasar yang berfokus pada peningkatan profesionalisme pramuwisata di Desa Tenganan Dauh Tukad, Manggis, Karangasem.

Loading

AMLAPURA-fajarbali.com | Desa Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, dikenal sebagai salah satu desa adat Bali Aga yang masih menjaga tradisi dan budaya leluhur. 

Potensi pariwisata budaya yang dimilikinya menjadikan desa ini sebagai destinasi yang unik dan diminati wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. 

Namun, tantangan dalam menjaga kualitas pelayanan wisata menjadi perhatian utama, terutama terkait peran penting pramuwisata (pemandu wisata) lokal.

Melihat kondisi tersebut, Tim Penggabdian kepada Masyarakat Universitas Warmadewa dengan Ketua I Made Minggu Widyantara,SH.,MH, anggota Prof. I Nyoman Putu Budiartha, SH.,MH dan A.A Sg. Laksmi Dewi, SH.,MH melakukan sosialisasi dan pendampingan pelatihan dasar yang berfokus pada peningkatan profesionalisme pramuwisata di Desa Tenganan. 

Program ini tidak hanya memberikan sosialisasi, tetapi juga membekali para pramuwisata dengan wawasan tentang konsep pariwisata berkelanjutan dan pelayanan wisata berbasis budaya lokal. 

Narasumber yang memberikan materi selain dari Prof. I Nyoman Putu Budiartha,SH.,MH selaku akdemisi, juga menghadirkan narasumber Ibu Ni Ketut Kerthi,SH dari Dinas Pariwisata Kabupaten Karangasem. 

“Kami melihat pentingnya pendampingan berkelanjutan agar para pramuwisata tidak hanya menjadi pemandu, tetapi juga duta budaya yang profesional. Dengan demikian, daya tarik pariwisata tidak hanya terjaga, tapi juga meningkat,” ujar Ketua tim pelaksana PKM.

Putu Ardana selaku Ketua kelompok pramuwisata lokal merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. "Banyak hal yang sebelumnya kami lakukan berdasarkan kebiasaan, sekarang jadi lebih terarah dan profesional," kata Ardana.

Peningkatan kompetensi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Desa Tenganan Dauh Tukad sebagai destinasi budaya yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga berkualitas dalam pelayanan. 

Profesionalisme pramuwisata menjadi kunci penting untuk memastikan pengalaman wisata yang otentik dan berkesan bagi para pengunjung, sekaligus menjaga kelestarian budaya lokal.

BACA JUGA:  Mercure Hotels Kuta Beach Bali Gelar Bazaar UMKM Ramadhan dan Kegiatan CSR

Lebih dari sekadar sosialisasi dan pendampingan, program ini juga mendorong terbentuknya komunitas belajar pramuwisata yang terus berkembang, sebagai upaya jangka panjang dalam membangun pariwisata desa yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan sinergi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah desa, Desa Tenganan menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata dapat berjalan beriringan, selama didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan berkomitmen.

Scroll to Top