Seribu Talenta Sastra Hadir di Singaraja, Disulut Inspirasi dari Boy Candra dan JS Khairen

WhatsApp Image 2025-08-11 at 17.42.05_65557ab6
Ajang temu inspiratif di Singaraja, Boy Candra dan JS Khairen berbagi rahasia menulis kepada generasi muda.

Loading

SINGARAJA-fajarbali.com | Lebih dari seribu peserta, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum memadati Auditorium Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja. Mereka adalah para talenta sastra yang antusias mengikuti acara Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya Bidang Sastra. Acara yang mendatangkan penulis kenamaan Boy Candra dan JS Khairen ini merupakan bagian dari rangkaian Singaraja Literary Festival (SLF) 2025, sebuah kolaborasi antara Yayasan Mahima Indonesia dan Kementerian Kebudayaan RI.

Program MTN ini memiliki tujuan mulia: menggali, membimbing, dan mempromosikan talenta-talenta sastra dari seluruh penjuru Indonesia. Dengan harapan yang besar, program ini ingin agar karya anak bangsa mampu bersaing dan diakui di kancah global. Selain acara utama di auditorium, sesi pelatihan menulis puisi juga diadakan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha bersama sastrawan Oka Rusmini. Sehari sebelumnya, Putu Juli Sastrawan juga turut berbagi ilmu penulisan cerpen, menambah semangat literasi di kota ini.

Kehadiran Boy Candra dan JS Khairen menjadi magnet tersendiri. Boy Candra, yang dikenal dengan karya-karyanya yang menyentuh hati seperti Origami Hati dan Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi, berhasil menarik perhatian dengan gaya menulisnya yang sederhana namun penuh makna. Sementara itu, JS Khairen dengan novel populernya, Dompet Ayah Sepatu Ibu, dikenal mampu memadukan tema persahabatan dan perjuangan hidup dalam narasi yang mengalir. Keduanya tak hanya berbagi teknik menulis, tetapi juga kisah perjalanan kreatif yang menginspirasi para peserta.

Direktur SLF, Dr. Kadek Sonia Piscayanti, yakin bahwa peluang sastra Indonesia untuk mendunia sangat terbuka lebar, asalkan dikemas dengan inovasi. Ia menekankan bahwa melalui SLF, Bali diharapkan bisa menjadi pusat pengembangan sastra nasional. Komitmen ini didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan RI dan Yayasan Mahima Indonesia.

BACA JUGA:  AHM Gandeng Puluhan Sekolah Jaga Warisan Budaya Indonesia

Prof. Dr. Gede Rasben Dantes, Wakil Rektor Undiksha, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi harus berperan sebagai "rumah" yang membawa manfaat bagi masyarakat luas. Singaraja, yang memiliki sejarah sebagai pusat kebudayaan, kembali diperkuat posisinya melalui acara ini.

Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Buleleng yang melihat sastra sebagai alat penting untuk melestarikan budaya. Namun, mereka juga menyoroti tantangan seperti rendahnya minat baca dan kurangnya interaksi antara penulis dan pembaca. Untuk itu, Bupati Buleleng menekankan pentingnya peran media sosial dan komunitas sastra dalam menjaga eksistensi sastra di tengah masyarakat.

David Irianto dari Tim MTN Kemdikbud RI berharap acara ini dapat menjadi wadah untuk menyalakan imajinasi generasi muda. Ia ingin para peserta terinspirasi, berani berkarya, dan menjadikan sastra bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. (M-001)

Scroll to Top