Kelompok Wanita Tani Bangsing Semakin Berdaya Setelah Mendapat Sentuhan Unmas Denpasar dan ITB STIKOM Bali

IMG-20250810-WA0002
Kelompok Wanita Tani (KWT) Bangsing di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, kini semakin berdaya berkat program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digagas oleh Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar dan ITB STIKOM Bali. 

Loading

TABANAN-fajarbali.com | Kelompok Wanita Tani (KWT) Bangsing di Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, kini semakin berdaya berkat program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digagas oleh Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar dan ITB STIKOM Bali. 

Program yang berlangsung sejak April hingga Desember 2025 ini berfokus pada penguatan kewirausahaan di sektor pangan dan pengembangan ekonomi kreatif dengan dukungan dana dari Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, pendanaan anggaran tahun 2025.  

KWT Bangsing dibentuk pada tahun 2020, saat pandemi Covid-19 memukul keras perekonomian, khususnya usaha kecil dan menengah. 

Banyak pelaku UMKM di wilayah Bangsing harus berhenti beroperasi akibat pembatasan aktivitas. Melihat kondisi ini, tim pendamping dari Unmas dan ITB STIKOM turun langsung memberikan pelatihan dan bimbingan. 

Program ini melibatkan dua dosen Unmas Denpasar, yaitu Ir. I Made Suryana, M.P. (Fakultas Pertanian dan Bisnis), Dr. Gde Bagus Brahma Putra, M.M., M.Par. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), serta dosen ITB STIKOM Bali, Gusti Ayu Aghivirwiati, S.H., M.M. Kegiatan ini juga didukung mahasiswa, terutama FPB Unmas Denpasar yang mendapatkan rekognisi dari tugas yang dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian ini.  

Salah satu pelatihan unggulan yang diberikan adalah teknik budidaya bunga Anthurium. Tanaman hias eksotis ini memiliki nilai jual tinggi jika dirawat dengan baik. Pelatihan mencakup pemilihan varietas sehat yang sesuai dengan lingkungan, penggunaan media tanam subur dan gembur dengan drainase baik, hingga pembuatan bedengan untuk mencegah genangan air. 

Jarak tanam disarankan antara 40x40 cm hingga 60x60 cm untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit. 

Perawatan berkelanjutan juga menjadi fokus, mulai dari pemupukan berimbang, pencahayaan cukup (40–60% sinar matahari tidak langsung), pemangkasan rutin, hingga pencegahan hama. 

BACA JUGA:  KPU Tabanan Data Pemilih Bertambah Dua Ribu lebih Capai 365.279 Pemilih

“Dengan perawatan yang tepat akan menghasilkan bunga yang indah dan tahan lama,” menjadi motto pelatihan yang dipegang para peserta. 

Selain pelatihan bunga, tim pendamping juga memperkenalkan pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) sebagai pupuk organik cair.

MOL berfungsi meningkatkan kesuburan tanah sekaligus membantu mengendalikan hama. Bahannya mudah diperoleh, seperti buah matang atau busuk, sayuran terbuang, air kelapa, gula merah atau molase, dan sedikit EM4. 

Proses pembuatannya melibatkan fermentasi selama tiga hingga empat minggu sebelum cairan siap digunakan sebagai pupuk atau pestisida organik. 

Tak hanya itu, para anggota KWT juga dibekali pengetahuan membuat pakan ternak babi sederhana dan bergizi menggunakan bahan lokal. 

Salah satu resep yang diajarkan mencampurkan 25 kg batang pisang, 5 kg limbah sayuran, 10 kg ampas tahu atau bungkil kedelai, 5 kg dedak padi, 1 botol EM4, dan 0,5 kg gula merah/molase. 

Campuran ini difermentasi selama tiga hari sehingga menghasilkan pakan yang lebih mudah dicerna dan kaya nutrisi. 

Dengan serangkaian pelatihan ini, KWT Bangsing kini tidak hanya mengandalkan hasil pertanian konvensional, tetapi juga mulai mengembangkan usaha bernilai tambah. Keterampilan yang diperoleh memungkinkan mereka memperluas pasar, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga. 

Program kemitraan antara Unmas Denpasar dan ITB STIKOM Bali ini menjadi contoh nyata bahwa pendampingan yang tepat sasaran dapat mengubah tantangan menjadi peluang.

Dari lereng Pupuan, semangat para perempuan tani Bangsing kini menumbuhkan harapan baru bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan Bali. 

Dengan adanya program kemitraan ini, KWT Bangsing diharapkan mampu menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Usaha yang mereka kelola selaras dengan semua program yang diberikan dalam pendampingan oleh tim PKM Unmas Denpasar dan ITB STIKOM Bali, meliputi penyediaan bunga potong untuk hotel-hotel, budidaya sayuran seperti kacang panjang, buncis, cabai, selada, serta peternakan babi. (rel) 

Scroll to Top