UNR Tunjukkan Dampak Internasional setelah Jajaki Kerja Sama dengan dengan Sungkyunkwan University Korea Selatan

IMG-20250809-WA0014
Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A. Par., MAP., memberikan sambutan saat menerima Sivitas Sungkyunkwan University (SKKU) dari Korea Selatan.

DENPASAR-fajarbali.com | Universitas Ngurah Rai (UNR), khususnya Program Pascasarjana memperluas kiprahnya di dunia international, salah satunya melalui acara International Lecturer & Academic Exchange Session 2025 HUSS Global Summer Exploration pada Jumat, 8 Agustus 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaborasi antara UNR (Indonesia) dan Sungkyunkwan University (SKKU) dari Korea Selatan, dengan tema “Sustainable Tourism and Regional Development in Response to Local Depopulation”.

UNR tersebut menampilkan keterlibatan akademik antara mahasiswa pascasarjana UNR dan mahasiswa S1 SKKU, yang fokus pada strategi pariwisata berkelanjutan dan pengembangan regional.

Sebanyak tujuh mahasiswa pascasarjana UNR dan 30 mahasiswa S1 SKKU, didampingi oleh Profesor Hyung Jun Park, Ph.D., dari SKKU, turut hadir. Selain itu, lima staf dari SKKU juga ikut serta dalam pertemuan ini.

Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, A.Par, MAP, Direktur Pascasarjana UNR sekaligus Dosen Administrasi Publik, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membangun kepercayaan sebelum penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU).

“Koneksi ini dimulai melalui Indonesian Association of Public Administration (IAPA) dan melibatkan Universitas Brawijaya,” ujarnya. Mahasiswa SKKU dijadwalkan melakukan penelitian di sejumlah wilayah seperti Jimbaran, Canggu, Ubud, dan Sanur, untuk membandingkan isu depopulasi antara area urban dan rural di Indonesia serta Korea.

Pihaknya telah membangun apartemen di areal kampus yang khusus digunakan bagi mahasiswa asing.

Profesor Hyung Jun Park, Presiden Korea Association for Policy Studies (KAPS) dan Direktur Institute of Governance and Policy Evaluation SKKU, menyampaikan bahwa penelitian ini bertujuan menggali strategi pengelolaan desa adat dan community-based tourism.

“Kami tertarik mempelajari perbedaan pengelolaan populasi antara Indonesia, yang mengalami kelebihan penduduk, dan Korea, yang menghadapi kekurangan penduduk,” jelasnya. Hasilnya diharapkan menjadi benchmark untuk strategi pengembangan pariwisata di kedua negara.

BACA JUGA:  Sebagian Besar Mahasiswanya Telah Bekerja Susuai Bidang Ilmu, Modal UNR Menuju Akreditasi Unggul

Suhartono Winoto, SAP, MAP, Dosen Administrasi Publik Universitas Brawijaya yang juga menempuh S3 di SKKU, menambahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari jejaring IAPA. “Setelah Bali, kegiatan akan dilanjutkan di Malang dengan presentasi hasil riset di hadapan panelis dari kedua negara,” katanya. Kegiatan di Bali berlangsung hingga akhir pekan, sementara di Malang dijadwalkan pada Senin-Rabu mendatang.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi berkelanjutan, termasuk pertukaran dosen dan riset bersama, serta menjadi ajang tahunan seperti summer, winter, dan fall exchange di masa mendatang.

Kegiatan ini sejalan dengan visi UNTUK menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan kerakyatan dan Tri Hita Karana pada tahun 2040.

Scroll to Top