DENPASAR-fajarbali.com | Program Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan (MRIL) Universitas Warmadewa menjadi tuan rumah dalam gelaran bergengsi The 6th Asia Pacific International Conference on Industrial Engineering and Operations Management (IEOM) yang resmi dibuka pada Selasa, 5 Agustus 2025, bertempat di Gedung G2, Fakultas Teknik dan Perencanaan.
Konferensi internasional yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 5 hingga 7 Agustus 2025 ini, diikuti oleh kurang lebih 250 pemakalah dari 31 negara Asia dan Eropa.
Para pemakalah akan diberikan penghargaan pada 8 Agustus 2025, penghargaan ini berupa makalah terbaik, presenter terbaik, dan penghargaan-penghargaan menarik lainnya.
Selain sesi akademik, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan program pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan pada 9 Agustus 2025 berskala internasional.
Pengabdian ini menyasar kelompok penyandang disabilitas Sekar Bakti Denpasar berupa pendampingan dan penyerahan alat bantuan berupa smartphone dan lapak untuk berjualan sarana upakara agama Hindu.
Dalam sambutannya, Chief Executive Officer IEOM Society International, Dr. Ahad Ali, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Universitas Warmadewa atas kesiapan dan penyelenggaraan konferensi yang dinilainya sangat baik.
Ia juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Ketua Panitia, Dr. Ir. Putu Ika Wahyuni, S.T., M.Si., M.T., atas dedikasinya dalam memastikan kelancaran kegiatan ini.
Dr. Ahad Ali menilai, konferensi ini merupakan langkah strategis dan transformatif bagi institusi pendidikan tinggi dalam membangun jejaring akademik, yang diharapkan mampu mendorong pengembangan disiplin teknik industri dan manajemen operasional demi tercapainya kesejahteraan umat manusia.
Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya konferensi internasional IEOM di lingkungan Universitas Warmadewa.
Rektor menyatakan bahwa kepercayaan yang diberikan IEOM Society International kepada Unwar sebagai tuan rumah merupakan kebanggaan tersendiri, sekaligus menjadi penegasan peran strategis Bali sebagai tidak hanya destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ilmu pengetahuan, inovasi, dan kolaborasi internasional.
Lebih lanjut, Prof. Pandit menekankan bahwa forum ini menjadi medium penting untuk memperkuat jejaring global, mendorong pertukaran gagasan kritis, serta mempererat kolaborasi lintas negara, terutama dalam konteks negara-negara berkembang.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini, serta berharap konferensi ini dapat memperkaya wawasan para peserta dan membuka peluang kerja sama lintas institusi dan lintas negara di masa yang akan datang.