Upaya Cegah Anemia Remaja Putri dengan Manfaatkan Pangan Lokal Desa Banua  

IMG-20250719-WA0005
Pelatihan dan pendampingan pengolahan pangan lokal untuk mencegah anemia pada remaja putri di Desa Banua, Kintamani, Bangli.

Loading

BANGLI-fajarbali.com | Dosen dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar melakukan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. 

Pengabmas merupakan salah satu dari Tri Dharma Pergurun Tinggi yang dilakukan oleh dosen disamping pendidikan dan penelitian.  

Pengabmas ini diketuai oleh Ni Made Dewantari, SKM, M.FOr dengan tiga dosen dari beberapa jurusan yang ada di Poltekkes Kemenkes Denpasar, yaitu Nengah Runiari, S.Kep.,M. Kep.,Sp.Mat., drg. Regina Tedjasulaksana, M.Biomed, dan Nur Habibah, S.Si., M.Sc. 

Pengabmas juga melibatkan mahasiswa dari Jurusan Gizi, Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan dan Jurusan Teknologi Laboratorium Medis.  

Made Dewantari menjelaskan, pengabmas ini merupakan tindak lanjut dari permasalahan kesehatan yang dijumpai pada masyarakat ketika kegiatan Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN IPE) di Desa Banua. 

Pengabmas dilaksanakan melalui beberapa kegiatan seperti pelatihan dengan materi anemia, pemeriksaan kadar hemoglobin, pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, LiLA) dan praktek membuat variasi PMT berbasis pangan lokal. 

Disamping itu dilaksanakan pula kegiatan pendampingan remaja putri dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) melalui gerakan minum TTD bersama jus buah. 

"Gerakan minum TTD bersama jus buah dilaksanakan untuk meningkatkan kepatuhan minum TTD oleh remaja putri. Minum TTD bersama buah sebagai sumber vitamin C bertujuan untuk meningkatkan penyerapan zat besi," kata Dewantari. 

Kegiatan edukasi tentang pencegahan anemia dengan media leaflet dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dari Jurusan Keperawatan.

Pendampingan minum TTD bersama jus buah dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Jurusan Gizi serta Kebidanan. Pemeriksaan kadar haemoglobin dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Jurusan Teknologi Laboratorium Medis.    

Melalui kegiatan pengabmas ini diharapkan pendidik sebaya berperan aktif dalam mengedukasi teman sebaya tentang anemia, mendampingi remaja putri dalam mengonsumsi TTD dan pengukuran antropometri. 

BACA JUGA:  South-East Asia Red Cross and Red Crescent Meeting 2024: "Perkuat Sinergi Hadapi Krisis Iklim"

Selain itu, remaja putri diharapkan dapat mempraktekkan pembuatan nugget atau puding dengan memanfaatkan pangan lokal yang dihasilkan di Desa Banua sebagai PMT di posyandu maupun snack harian yang sehat dan bergizi . 

"Dengan demikian upaya pencegahan anemia melalui pelatihan dan pendampingan pendidik sebaya dapat terwujud," harapnya. 

Kegiatan berikutnya adalah pelatihan membuat PMT dengan memanfaatkan pangan lokal sayuran dan buah yang dihasilkan di desa setempat.

Variasi PMT yang dibuat yaitu nugget labu siam maupun puding bayam dan jeruk yang kaya dengan zat gizi. Nugget labu siam dibuat dengan menggunakan baha-bahan yaitu labu siam, wortel, daging ayam, telur ayam, daun bawang, tepung terigu, tepung panir, lada, garam dan minyak untuk menggoreng. 

Puding jeruk bayam dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yaitu daun bayam, jeruk siam, agar-agar, gula pasir, susu, dan air. Praktek pembuatan PMT ini melibatkan remaja putri secara langsung. 

PMT yang telah dibuat selanjutnya dibagikan kepada semua remaja putri untuk dikonsumsi bersama-sama. "Semua remaja putri memberikan penilaian sangat suka dengan PMT yang telah dipraktekan dan menyatakan rasanya sangat enak," katanya. 

Tindak lanjut dari pelatihan ini diharapkan dapat diterapkan sebagai PMT yang diberikan pada kegiatan posyandu remaja maupun sebagai kudapan bergizi sehari-hari.  

Kegiatan dibuka oleh Kasi Pelayanan Umum I Wayan Arsana mewakili Perbekel Desa Banua. Turut hadir pada acara pembukaan pengabmas yakni Bidan Desa, kader posyandu remaja dan remaja putri sebagai sasaran kegiatan.  

I Wayan Arsana yang mewakili Perbekel Desa Banua menyatakan menyambut baik kegiatan pengabmas ini karena memberikan manfaat untuk meningkatkan peran remaja dalam upaya pencegahan anemia di Desa Banua.

Scroll to Top