Poltekkes Kemenkes Denpasar Gelar Penyuluhan Pencegahan Stroke melalui Skrining Skor Risiko Stroke di Desa Pidpid

KARANGASEM-fajarbali.com | Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di Indonesia, terutama pada kelompok usia lanjut. Deteksi dini terhadap faktor risiko stroke menjadi langkah penting dalam pencegahan kejadian stroke yang lebih berat.

Berangkat dari kepedulian tersebut, dosen dan mahasiswa Jurusan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Poltekkes Kemenkes Denpasar melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertemakan "Pencegahan Stroke melalui Skrining Skor Risiko Stroke dengan Intervensi Penyuluhan dan Pemeriksaan Faktor Risiko Stroke". Kegiatan dilaksanakan di Kantor Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, Kamis (17/7/2025). Penyuluhan menyasar lansia yang memiliki risiko tinggi terhadap stroke.Kegiatan dibuka Kepala Desa Pidpid, I Wayan Gemuk dan menyampaikan apresiasi atas kepedulian institusi pendidikan terhadap kesehatan masyarakat desa, khususnya lansia. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan serta layanan kesehatan yang bermanfaat bagi warga.

Ketua Tim Pengabdi, Luh Ade Wilankrisna, S.Si., M.Ked., Ph.D dalam sambutannya menekankan pentingnya upaya preventif dalam menurunkan angka kejadian stroke di masyarakat. "Banyak kasus stroke sebenarnya dapat dicegah dengan mengenali faktor risiko sejak dini dan menjalani pola hidup sehat," jelas Ade Wilankrisna. Hadir dalam kegiatan Cok Dewi Widhya H.S, S.KM., M.Si. dan Burhannuddin, S.Si., M.Biomed. Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tenaga medis spesialis saraf, dr. Agus Antara, M.Biomed., Sp.S, yang berasal dari Desa Pidpid sendiri.

Rangkaian kegiatan meliputi dua bagian utama, yaitu penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan faktor risiko stroke. Penyuluhan diberikan secara langsung oleh tim dosen dan dr. Agus Antara kepada para lansia mengenai pentingnya deteksi dini risiko stroke, pengenalan gejala stroke, serta pencegahan melalui perubahan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin beraktivitas fisik, dan memantau tekanan darah secara berkala

BACA JUGA:  Riset Dosen Fishum UNR: Implementasi PPDB di SDN 6 Abiansemal Belum Optimal

Usai sesi penyuluhan, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis yang meliputi: pengukuran tekanan darah, untuk deteksi hipertensi. Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), sebagai indikator status gizi dan obesitas. Cek gula darah, guna mengidentifikasi risiko diabetes. Cek kadar asam urat dan kolesterol, dua indikator penting dalam risiko penyakit pembuluh darah.

Selain pemeriksaan, peserta juga menjalani skrining skor risiko stroke berdasarkan kriteria medis yang mencakup tekanan darah, riwayat penyakit, kebiasaan hidup, dan hasil pemeriksaan laboratorium sederhana. Skrining ini bertujuan untuk mengklasifikasikan peserta ke dalam kelompok risiko rendah, sedang, atau tinggi, sehingga dapat diberikan edukasi dan tindak lanjut yang sesuai.

Masyarakat lansia Desa Pidpid sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Banyak dari mereka menyatakan belum pernah mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, apalagi yang berkaitan langsung dengan risiko stroke. Tim pengabdi berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan layanan sesaat, tetapi juga dapat menumbuhkan kesadaran jangka panjang bagi masyarakat dalam menjaga kesehatannya secara mandiri. (sar)

Scroll to Top