DENPASAR -sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com |Jajaran Polresta Denpasar akan mengerahkan 957 personil untuk mengamankan jalannya tahapan Nyepi dari mulai Melasti, Pengerupukan Hingga Hari Raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 25 Maret mendatang. Hal itu disampaikan Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan di Mapolresta Denpasar, Selasa (17/3/2020).
Kapolresta mengatakan, pawai ogoh-ogoh merupakan sebuah tradisi umat Hindu di Bali yang sudah ada turun temurun. Bahkan, tradisi ini juga sudah menjadi budaya untuk mendongkrak pariwisata di Bali.
Menurutnya, saat ini virus corona merebak dimana-mana. Pemerintah pusat dan daerah meminta sebaiknya mengurangi aktivitas kerumunan massa. Sedangkan pawai ogoh-ogoh diketahui tempat berkumpulnya massa.
Namun untuk masalah pawai ogoh-ogoh yang akan dilaksanakan pada malam pengerupukan, AKBP Jansen menyerahkan seluruhnya ke masyarakat.
"Tentunya dikembalikan ke masyarakat. Kami kembalikan ke para Bendesa setempat masing-masing. Diharapkan, dengan adanya kegiatan pawai ini sedapat mungkin dikurangi perkumpulan massa," ungkap perwira melati dua dipundak, Selasa (17/3/2020).
Terkait pengamanan Nyepi, AKBP Jansen mengatakan pihak kepolisian sudah siap action dilapangan. Tahapan pengamanan Nyepi bukan terfokus pada tahapan Ogoh-ogoh saja tapi semua tahapan. "Dari mulai Melasti, Pengerupukan sampai dengan hari Raya Nyepi siap kita amankan," ungkapnya tegas.
Pawai ogoh-ogoh yang merupakan tradisi setiap setahun sekali dilaksanakan, kali ini sangat berbeda. Mengingat masih meluasnya virus corona, pawai ogoh-ogoh akan dilaksanakan diseputaran banjar saja.
Soal ini AKBP Jansen menegaskan, dalam rencana pengamanan (renpam) ada beberapa alternatif pengamanan yang akan dilaksanakan. "Kalau terkumpul apa yang sudah kita lakukan, kalau nanti pihak Bendesa Adat tetap melaksanakan di Banjar, kita sudah siap," terangnya.
Guna menjamin keamanan selama Nyepi, pihak Polresta Denpasar akan mengerahkan 2/3 atau 957 personil Polresta Denpasar dan Polsek Polsek dibantu pecalang. (hen)