Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Partai Nasdem Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada Minggu (14/10) saat menerima Calon Wali Kota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra di kantor DPW NasDem Bali.
DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Partai NasDem Bali memastikan akan "satya mitra" atau setia mendukung paket calon kepala daerah usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Di Bali, Partai NasDem mengikuti arah pimpinan di pusat dalam perhelatan pilkada serentak 27 November mendatang.
Partai Nasdem berkomitmen dari pusat hingga provinsi dan kabupaten/kota untuk berada dalam sahabat perjuangan KIM Plus.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Partai Nasdem Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada Minggu (14/10) saat menerima Calon Wali Kota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra di kantor DPW NasDem Bali.
Widiada mengungkapan, Nasdem kini menjadi sahabat perjuangan KIM Plus di Provinsi Bali, mendukung kepemimpinan Prabowo Subianto atau presiden terpilih. Meski calon yang diusung Partai Nasdem kalah pada pilpres lalu namun Nasdem sudah menjalin komunikasi lintas partai dengan KIM Plus, partai Nasdem di Kota Denpasar mendukung KIM Plus.
"Nasdem dan partai lain adalah plusnya dari KIM. Meski kami kecil melalui spirit suasana hari yang riang gembira karena politik adalah sebuah perjuangan jangka panjang yang tidak mengenal lelah dan tak mengenal berhenti, namun cita-cita kita ingin meraih kemenangan pada calon yang kita usung," tegas mantan Anggota DPRD Kota Denpasar Periode 2019-2024.
Pada kesempatan yang sama, Gede Ngurah Ambara Putra memaparkan visi misi utama yaitu memberi kesejahteraan kepada masyarakat kota Denpasar dari beberapa sektor seperti kesehatan, pendidikan, UMKM hingga keamanan Kota Denpasar.
Pertama Kesehatan, Ambara ingin meningkatkan jaminan kesehatan di Kota Denpasar. Bagaiamana seluruh masyarakat Kota Denpasar harus mendapatkan akses kesehatan yang layak dan berkualitas.
Bagi masyarakat yang kurang mampu akan diberikan kesehatan secara gratis. Selain juga bagaimana semua pekerja diwajibkan harus memiliki kartu jaminan kesehatan.
"Sekitar 10 persen warga Denpasar yang belum memegang kartu jaminan kesehatan," kata Ambara Putra.
Kedua Pendidikan, di Denpasar pendidikan agar tidak dikotomi, antara sekolah swasta dan negeri. Yang menjadi permasalahn adalah siswa-siswa di sekolah swasta tiap tahun. Paket ABDI menawarkan standar kompetensi yang sama antara sekolah negeri dan swasta.
Tak tanggung-tanggung, untuk pendidikan di Denpasar bakal disubsidi pemerintah alias gratis dengan wajib belajar sembilan tahun.
"Tim banggar sudah mengecek terkait anggaran pada sektor pendidikan," imbuhnya.
Ketiga UMKM. Membangun kesejahteraaan masyarakat dengan meningkatkan UMKM melalui smart city.
Langkah awal yang dilakukan yaitu mendata UMKM dan memberi akses yang baik bahkan memberikan modal untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB) di Denpasar.
"Selain itu, agar Denpasar tidak jadi tempat hunian saja, melainkan jadi tujuan destinasi, sehingga, pendapatan per kapita naik dan PAD naik," harapnya.
Keempat, Keamanan Kota Denpasar. Langkah utama yang dilakukan yaitu menertibkan penduduk pendatang. Untuk menciptakan kondusifitas di masing-masing lingkungan, sebagai daerah tujuan wisatawan permasalahan paling rentan adalah keamanan. Jika keamanan terganggu maka wisatawan akan enggan datang ke Denpasar.
"Banjar adalah garda terdepan keamanan lingkungan Kota Denpasar, maka perlu adanya pengawasan, pelaporan manakala ada penduduk pendatang yang baru.
Yang tidak kalah penting, terkait peredaran miras akan pemicu terjadinya keributan yang berimplikasi pada keamanan. Maka perlu dibuatkan tata kelola dan regulasi terkait peredaran miras.
Â