SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Hujan lebat yang melanda wilayah Klungkung sejak beberapa hari terakhir menyebabkan senderan tanah milik warga di Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung amblas.
Ironisnya, material senderan menimbun Sungai Celagi dan menutup aliran air subak setempat. Jika tak cepat ditangani, 53 hektare padi yang sedang menghijau dikhawatirkan gagal panen.
Pemilik senderan rumah, Nengah Darta Wijaya menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Senin (4/1) lalu. Senderan sepanjang 21 meter dan dengan kedalaman 12 meter tersebut longsor saat hujan lebat menerjang wilayah Tihingan. Untuk mengatasi masalah tersebut, sejatinya ia sudah mengerahkan alat berat. Namun, karena struktur tanah yang gembur, operator alat berat pun tidak bisa berbuat banyak.
"Tanahnya terlalu gembur, sehingga operator alat berat tidak sanggup mengoperasikan alat beratnya di lokasi senderan yang longsor," ujarnya sekaligus mengatakan sejak peristiwa tersebut aliran Sungai Celagi tersumbat.
Sementara Kelihan Subak Penasan, I Komang Artana mengatakan sejak aliran Sungai Celagi tertimbun, aliran Subak Penasan ikut macet. Hal inipun dikhawatirkan berdampak pada tanaman milik petani. Apalagi saat ini, sebagian area persawahan di Subak Penasan, sekitar 53 hektare sedang ditanami padi. Sedangkan sebagian lagi berisi palawija.
"Kalau padi ini tidak dapat aliran air irigasi, tentu pengaruh pada produksinya. Tapi jika kondisinya lama dibiarkan seperti ini, bisa-bisa petani terancam gagal panen," jelasnya sekaligus mengatakan terus akan mencari solusi agar masalah ini cepat teratasi. Apalagi alat berat yang dikerahkan sudah tidak sanggup menangani karena kondisi tanah yang gembur. (dia)