Remaja Jadi Target Bandar Narkoba

SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pemerintah Kabupaten Klungkung semakin serius berupaya antisipasi penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Apalagi saat ini, kalangan remaja justru menjadi target utama para bandar. Untuk membentengi generasi muda sejak dini, Senin (18/10/20121), dilangsungkan workshop pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di lingkungan pendidikan.

Langkah ini diharapkan dapat mencegah  narkoba menyusup ke lingkungan sekolah. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta yang menjadi salah seorang narasumber dalam workshop yang dilangsungkan di Hotel Wyndham Tamansari Jivva Resort tersebut mengatakan, pendidikan karakter, santun dan inovatif menjadi benteng dan faktor penting untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Sehingga khusus di bidang pendidikan, upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menyiapkan materi anti narkoba pada mata pelajaran. Hal ini diyakini dapat meningkatkan kewaspadaan pelajar akan bahaya narkoba.

"Gunakan kemampuan Bapak, Ibu untuk menyampaikan bahayanya narkoba dengan santun dan inovatif. Santun dalam artian mempunyai nilai kesantunan, mendidik siswa dengan hati, rasa memiliki. Inovatif dalam artian inovatif dengan berbagai upaya serta saling saling memberikan suport," jelas  Bupati Suwirta yang didampingi Kadis Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana.

Menurut Bupati Suwirta, generasi muda saat ini merupakan sasaran utama para bandar narkoba. Ada berbagai macam modus yang mereka lakukan. Sehingga begitu besar potensi para bandar narkoba untuk menjadikan remaja sebagai target mereka. "Didik mereka sejak dini akan bahaya narkoba, bahaya merorok, dan jangan sampai ada siswa yang merokok di sekolah," imbuhnya.

Sementara, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Klungkung, I Made Pastika menyampikan, kegiatan kali ini menyasar kepala satuan pendidikan jenjang SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Klungkung sebanyak 30 orang. Dengan tujuan untuk meningkatkan serta menumbuhkan pemahaman dan pengetahuan bagi para penggiat P4GN di lingkungan pendidikan. "Penggiat P4GN di lingkungan pendidikan diharapkan menjadi pioner penggerak anti narkotika di satuan pendidikan masing-masing. Hal ini juga dapat mencegah narkotika masuk ke satuan pendidikan," jelas Pastika.

Untuk diketahui pada Kamis (14/10) juga dilangsungkan kegiatan P4GN di lokasi yang sama. Ketika itu, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta memaparkan bahwa pada tahun 2020 terjadi 22 kasus narkona dengan 31 tersangka. Kemudian, hingga akhir bulan September 2021 ini disebutkan telah terjadi 21 kasus narkoba dengan 26 tersangka. (dia)

Scroll to Top