GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Komisi IV DPRD Gianyar melakukan monev di tiga pelayanan kesehatan, Senin (7/6/2021) kemarin. Ketiga tempat pelayanan kesehatan yang dipantau adalah RSUD Sanjiwani, Puskesmas Ubud I dan RSU Payangan. Monem dipimpin langsung Ketua Komisi IV, Ni Made Ratnadi beserta anggota komisi.
Usai monev, Made Ratnadi menjelaskan untuk di RSUD sanjiwani Gianyar ditemukan tidak seimbangnya jumlah ruang inap dari kelas I sampai kelas III. Dikatakan Ratnadi, semestinya untuk ruang inap di Kelas III lebih banyak, namun saat monev didapati jumlah ruang pelayanan kelas III paling sedikit.
“Harapan saya bias dievaluasi, agar masyarakat yang menggunakan fasilitas BPJS atau Kartu Gianyar Sehat agar tidak dipaksa untuk ke kelas II atau kelas I, karena kehabisan kamar,” terangnya.
Baca Juga :
Gianyar Bakal Godok Ranperda Penyandang Disabilitas, Perusahaan di Gianyar Wajib Tampung Disabilitas
Sebanyak 63% Warga Gianyar Sudah Divaksin, Antusias Bisa Melewati Target Nasional
Ditambahkan Ratnadi, dengan Gianyar memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya, semestinya ruang rawat kelas III bias lebih banyak, agar warga tidak lagi merogoh duinta untuk mendapat pelayanan kesehatan.
Sedangkan saat memantau Puskesmas Ubud I, Komisi IV mendapati beberapa fasilitas yang tidak terawat. “Secara umum belum ideal, selain masih kurangnya tenaga medis, belum ada ruang rawat inap dan ada fasilitas yang rusak dibiarkan,” jelas Ratnadi.
Disamping itu, Ratnadi mengusulkan karena Puskesmas Ubud berada di kawasan wisata Ubud, sebaiknya fasilitas dan kemampuan SDM tenaga medis ditingkatkan. “Kami harap dilakukan inovasi, selain berada di kawasan wisata, beberapa fasilitas mestinya segera diperbaiki atau di tambah,” jelasnya.
Sedangkan untuk RSU Payangan, menurut Ratnadi kondisi RSU sudah mendekati ideal. “Sudah mendekati ideal, karena baru berdiri pasti ada penyesuasian dan nanti kedepannya akan menjadi sangat ideal,” jelas Ratnadi. Ditambahkan lagi, tenaga medis yang bekerja sudah dengan dedikasi tinggi dan cepat tanggap.
“Intinya seperti itu, kami tidak ingin masyarakat Gianyar nanti malah tidak mendapat pelayanan. Secara umum, pelayanan sudah bagus,” terangnya. (sar)
Usai monev, Made Ratnadi menjelaskan untuk di RSUD sanjiwani Gianyar ditemukan tidak seimbangnya jumlah ruang inap dari kelas I sampai kelas III. Dikatakan Ratnadi, semestinya untuk ruang inap di Kelas III lebih banyak, namun saat monev didapati jumlah ruang pelayanan kelas III paling sedikit.
“Harapan saya bias dievaluasi, agar masyarakat yang menggunakan fasilitas BPJS atau Kartu Gianyar Sehat agar tidak dipaksa untuk ke kelas II atau kelas I, karena kehabisan kamar,” terangnya.
Baca Juga :
Gianyar Bakal Godok Ranperda Penyandang Disabilitas, Perusahaan di Gianyar Wajib Tampung Disabilitas
Sebanyak 63% Warga Gianyar Sudah Divaksin, Antusias Bisa Melewati Target Nasional
Ditambahkan Ratnadi, dengan Gianyar memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya, semestinya ruang rawat kelas III bias lebih banyak, agar warga tidak lagi merogoh duinta untuk mendapat pelayanan kesehatan.
Sedangkan saat memantau Puskesmas Ubud I, Komisi IV mendapati beberapa fasilitas yang tidak terawat. “Secara umum belum ideal, selain masih kurangnya tenaga medis, belum ada ruang rawat inap dan ada fasilitas yang rusak dibiarkan,” jelas Ratnadi.
Disamping itu, Ratnadi mengusulkan karena Puskesmas Ubud berada di kawasan wisata Ubud, sebaiknya fasilitas dan kemampuan SDM tenaga medis ditingkatkan. “Kami harap dilakukan inovasi, selain berada di kawasan wisata, beberapa fasilitas mestinya segera diperbaiki atau di tambah,” jelasnya.
Sedangkan untuk RSU Payangan, menurut Ratnadi kondisi RSU sudah mendekati ideal. “Sudah mendekati ideal, karena baru berdiri pasti ada penyesuasian dan nanti kedepannya akan menjadi sangat ideal,” jelas Ratnadi. Ditambahkan lagi, tenaga medis yang bekerja sudah dengan dedikasi tinggi dan cepat tanggap.
“Intinya seperti itu, kami tidak ingin masyarakat Gianyar nanti malah tidak mendapat pelayanan. Secara umum, pelayanan sudah bagus,” terangnya. (sar)