Terik panas matahari tidak menyurutkan semangat para freestyler melakukan aksinya di atas sepeda motor yang dimodifikasi sedemikian rupa di lapangan pantai Mertasari.
DENPASAR-fajarbali.com | Sebanyak 60 freestyler dari sembilan kabupaten/kota se-Bali mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Freestyle Contest 2017 yang diadakan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bali, di lapangan Pantai Mertasari Sanur, Minggu (19/11/2017).
Ketua IMI Bali Nyoman Seniweca mengatakan, kegiatan ini untuk mewadahi minat masyarakat khususnya generasi muda yang menyukai ketangkasan dalam berkendara/stunt rider. Dimana hobi tersebut, saat ini sedang menjamur.
“Supaya tidak menggangu pengguna jalan, mereka kita rangkul dalam wadah Kejurda Freestyle memperebutkan piala Danrem,” katanya.
Menurutnya, tujuan kejurda ini untuk menyalurkan hobi para freestyler dan juga bisa berprestasi dalam wadah yang tepat. Sehingga, tidak ada lagi yang ugal-ugalan di jalan raya.
“Kejurda ini memperebutkan hadiah berupa tropi, uang pembinaan serta beberapa merchandise,” jelasnya.
Event ini, kata dia, sudah banyak penggemar dan layak dipertandingkan dalam PON. Dimana di Bali sendiri, terdapat kurang lebih 100 atlet freestyle yang menekuni bidang ketangkasan dalam berkendara ini.
Kordinator Freestyle Bali Wayan Sukada menambahkan, kegiatan ini diadakan oleh IMI Bali dan komunitas Tridatu dalam rangka memeriahkan Bali Auto Fiesta (BAF) 2017. Dimana kejuaraan ini bagi menjadi tiga kategori. Yakni, Kategori Pemula Timur, Pemula Barat, dan Kategori Beregu.
“Di Bali ada sembilan kabupaten/kota, maka kita bagi agar tahu kekuatan atlet di wilayah timur dan barat,” ujarnya.
Lebih lanjut menjelaskan, untuk kategori wilayah timur terdiri dari Denpasar, Gianyar, Bangli, Klungkung, dan Karangasem. Sedangkan yang masuk wilayah barat, Badung, Tabanan, Singaraja, dan Negara. “Masing-masing kabupaten/kota, kita sudah ada atletnya,” jelasnya.
Sedangkan untuk kategori beregu, kata Sukada, atraksinya dilakukan tiga orang freestyler. “Untuk sistem penilaian, dinilai basic dasar serta mengusai beberapa tehnik-tehnik seorang freestyler,” lanjutnya.
Pihaknya sengaja tidak membuka kejuaraan di kelas open. Pasalnya, ingin mencari bibit-bibit atlet muda yang berbakat. Dimana ke depan, masih ada lima seri kejuaraan serupa yang diadakan di lima kabupaten, yaitu diantaranya, Bangli, Gianyar, Karangasem, dan Tabanan. (alt)