Petani yang akan mengangkut hasil panen, harus menempuh jarak cukup jauh. “Kondisi ini menyebabkan hasil panen tidak bisa masuk ke kantong petani secara maksimal,” jelas petani ini. Disebutkan, beberapa titik KUT sudah hancur, karena terkikis air saluran irigasi dan hujan. Kondisi sangat parah bila musim hujan tiba dan tidak bisa dilakui sepeda motor.
Subak
“Ya, kalau dirata-ratakan, setiap penyuluh mengawal 17 subak, namun kerja kami efektif,” jelas Sumpahyani. Dikatakan, untuk idealnya, satu penyuluh menangani satu desa, sehingga kinerja penyuluh bisa tepat sasaran.
Dari data yang ada, sebanyak 41 tenaga penyuluh menggawangi 486 subak yang ada di Gianyar. Kondisi ini tentunya membuat tenaga penyuluh bekerja ekstra keras, agar program-program pertanian sampai ke petani dengan cepat.
“Sudah diperbaiki oleh subak, tapi bocor lagi, perlu bahan lebih untuk penguatan,” ujarnya. Akibat kebocoran tersebut, air yang harusnya mengalir ke Subak Pinda dan Banda malah jatuh ke subak lain. Seberapa besar air yang mengalir, sampai di hilir akan sangat kecil.