Dikatakan dengan KCJB menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota. KCJB diharapkan mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan seluruh Indonesia.
Nyoman Parta
Nyoman Parta menyampaikan bahwa pelaku usaha harus haus akan ilmu baru dan dunia branding, terlebih ketika ingin produknya memiliki nilai lebih dan naik kelas. “Jangan bermental cukup, harus terus belajar dan adaptasi dengan perkembangan zaman, seperti sekarang sudah hadir banyak marketplace untuk memudahkan berjualan, maka harus dimanfaatkan dengan baik, maka UMKM harus bisa menguasai hal dasar seperti foto produk dan story telling product,” ajak Nyoman Parta.
Dikatakan lagi, dari hasil uji coba potong ternak dengan membandingkan dengan daging sapi luar Bali, hasilnya tidak bisa dibedakan. Warna kemerahan daging, tekstur dan kelembutan daging, kekenyalan sudah hampir sama kualitasnya dengan sapi luar Bali.
“Dulu minum kopi itu mayoritas masyarakat kita menyeduh, dinikmati ketika panas, tapi hari ini kopi bisa dibuat beragam varian, hingga ada unsur seni seperti latte art, sehingga barista menjadi skill istimewa dan berkelas, dan peluang menjadi barista sangatlah diperhitungkan,” beber Parta.
“Kami di desa Adat Guwang membangun demi kelalancaran kegiatan administrasi dan operasional Desa Adat membangun Kantor Desa Adat sekalian menjadi Kantor BUPDA Amertha Prakerthi,” ujarnya.
“Kalau ini tidak diperhatikan dan tidak ada kebijakan pemerintah memberikan kemudahan pada pelaku usaha, saya yakin banyak pengusaha lokal di Bali yang akan gulung tikar dan menjual aset murah-murah,” tandas Parta.
Dikatakan, setelah beberapa usaha dilakukan, ternyata itu belum cukup, “Banyak yang masih stagnan dan bertanya. Maka hari ini ada konsultasi bisnis, forum tempat curhat,” jelas Parta