MANGUPURA - fajarbali.com | Generasi muda sebagai penerus bangsa merupakan tumpuan arah bangsa dan Negara. Pemahaman bela Negara dan cinta tanah air harus terus ditanamkan dalam jiwa para generasi muda. Demikian disampaikan Anggota DPD RI/MPR RI, AA Gde Agung saat menyampaikan materi sosialisasi empat pilar kebangsaan, di Wantilan SMA Negeri 1 Mengwi, Jumat (29/11/2019).
Pada sosialisasi empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika itu dihadiri sedikitnya 150 siswa dan juga guru di SMA tersebut, Gde Agung berharap generasi milenial sebagai penerus bangsa untuk terus dapat menjaga empat pilar kebangsaan. Dimulai dari diri sendiri yang memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitar.
“Kita harapkan milenial merupakan agen perubahan untuk mencegah paham radikal serta menjadi agen deradikalisasi,” kata Agung Gde Agung.
Deradikalisasi lanjut Gde Agung mengacu pada tindakan preventif kontraterorisme atau strategi untuk menetralisir paham-paham yang dianggap radikal dan membahayakan dengan cara pendekatan tanpa kekerasan. Pada sosialisasinya, Gde Agung yang duduk di Komite III DPD RI itu juga mengungkap sisi gelap paham radikal yang dapat menghancurkan keutuhan NKRI dan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika sebagai falsafah Negara.
“Untuk itu kita sasar kaum milenial untuk melakukan sosialisasi. Harapannya, kaum milenial bisa menjadi agen perubahan. Bisa mengubah mereka yang sudah terpapar paham radikal untuk kembali ke jalan yang benar. Melalui milenial menyuarakan kebenaran bukan kebencian,” tegas mantan Bupati Badung Periode 2005-2015 itu.
Lanjut dia, Negara saat ini sedang menghadapi masalah radikalisme, bahkan muncul diberita ada anak di salah satu SMP di Batam menolak menyanyikan lagu Indonesia raya dan menghormati Bendera Merah Putih. “Hal ini jangan sampai terjadi di Bali,” harap Anggota DPD RI yang juga Penglingsir Puri Ageng Mengwi itu.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Mengwi, Ni Luh Made Ratna Agustini menyambut baik sosialisasi yang dilakukan di sekolah yang dipimpinnya itu. “ini sangat bermanfaat sekali khususnya untuk menangkal paham radikal,” kata Agustini. Pihaknya juga berharap kesadaran peserta didik untuk menumbuhkan jiwa cinta tanah air serta turut serta dalam menjaga keutuhan (put)