https://www.traditionrolex.com/27 Pola Hidup Berubah, hati-hati Penyakit jantung di usia muda - FAJAR BALI
 

Pola Hidup Berubah, hati-hati Penyakit jantung di usia muda

(Last Updated On: 17/12/2019)

MANGUPURA – fajarbali.com | Penyakit jantung kini menyerang orang dengan usia semakin muda. Pada tahun 2008 angka kematian yang diakibatkan penyakit jantung sebesar 17,3 juta dan lebih dari 3 juta kematian terjadi pada usia kurang dari 60 tahun.

 

 

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. I Made Junior Rina Artha, Sp.JP (K), FIHA, membeberkan, peningkatan angka insiden serangan jantung di usia muda dikaitkan dengan risiko merokok, aktivitas fisik kurang dan pola makan yang tidak sehat. Sampai saat ini penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi. Pembunuh nomor satu pada kondisi penyakit tidak menular dan diprediksi akan terjadi hingga tahun 2030.

 

Sebelumnya, penyakit jantung menyerang usia 50 tahun ke atas. Dengan adanya perubahan usia penyakit jantung, teknologi penanganan penyakit jantung juga semakin maju. “Kini pemasangan stent atau ring jantung semakin rutin, tapi dengan kualitas stent dan teknik pemasangan yang lebih baik,” tandasnya.

 

Teknologi lainnya seperti tindakan electrophysiologi dan pemasangan alat atau pacemaker saat ini mulai berkembang di Indonesia. Dengan alat ini, hasilnya cukup menjanjikan pada pasien aritmia. Pemeriksaan penunjang lainnya diakui juga sudah lebih mudah untuk ditemui. Seperti pemeriksaan echocardiography, Holter, treadmill dan CT Angio yang akan memudahkan dalam penegakan diagnosis kelainan penyakit jantung.

 

Lanjutnya, penyakit jantung ada yang bersifaat bawaan dan ada yang bersifat dapatan. Penyakit jantung bawaan yaitu kelainan struktur dan fungsi jantung yang dibawa saat lahir. Penyakit jantung yang didapat (dapatan) adalah penyakit jantung yang didapat dari pola hidup tidak sehat atau penyebab sekunder (infeksi, trauma). Seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, aritmia, penyakit jantung rematik, gagal jantung.

 

Faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit jantung (dimodifikasi) yaitu adanya penyakit diabetes mellitus (DM), displidemia, kurang aktifitas fisik, diet tidak sehat dan stres. Sedangkan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi yaitu riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, dan obesitas.

 

Mengingat besarnya pengaruh gaya hidup terhadap penyebab penyakit jantung, ia menganjurkan masyarakat untuk mencegah penyakit jantung. Dengan cara memilih makanan yang tinggi serat, rendah lemak, rendah gula. Berolahraga dan beraktifitas fisik secara rutin 3-5 kali seminggu, dengan waktu minimal 30 menit dengan intensitas sedang-tinggi. Serta hindari stress psikologis. (dar).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hari ini, Golkar Rencanakan Buka Penjaringan Bacabup Karangasem

Sel Des 17 , 2019
Dibaca: 14 (Last Updated On: 17/12/2019)AMLAPURA – fajarbali.com | Partai Golkar Karangasem mulai menggeliat untuk menghadapi Pilkada serentak 2020 mendatang. Rencananya, DPD II Golkar Karangasem mulai melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung.     Save as PDF

Berita Lainnya