MANGUPURA – fajarbali.com | Permasalahan sampah masih menjadi penanganan serius Pemerintah Kabupaten Badung. Badung hingga kini masih berupaya melakukan penanganan sampah secara mandiri, pascaditutupnya akses ke TPA Suwung, Denpasar. Program mandiri pengelolaan sampah sebetulnya telah dirintis Pemkab Badung sejak 2017 lalu. Namun, diduga banyak kepentingan hingga menyebabkan program tersebut tak berjalan mulus.
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Rabu (4/12/2019) menuturkan, Pemkab Badung telah melakukan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) 2017 lalu untuk menggali informasi pengelolaan sampah melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) oleh desa atau kelurahan. Namun sayang, ia menyebut tim yang dimiliki tidak semua sejalan dengannya.
“Akhirnya, ada sedikit ba bi bu, kami keluarkan Perbup 2018. Kami ingin menyelesaikan ini. Entah siapa berbuat apa, entah siapa mendapatkan apa, kami tidak masuk ke ranah itu. Karena otak timnya Giri Prasta, tidak semua sama dengan Giri Prasta,” ungkapnya di Rumah Jabatan.
Giri Prasta yang saat itu didampingi Wakil Bupati, I Ketut Suiasa dan Kabag Humas Setda Badung, I Made Suardita bahkan menyebut adanya pihak-pihak yang ingin mencari kesempatan “Ada yang mencari kesempatan. Ada yang begini dan ada begitu. Karena saya tahu. Ada bawa titipan, ada bawa pihak ketiga, ya begitu,” katanya.
Namun demikian, pihaknya tak menyebut secara detail pihak mana yang dimaksud. Yang jelas, beberapa desa kata mantan Ketua DPRD Badung dua periode ini berhasil menggerakkan TPST. “Beberapa desa sudah mampu melakukan dari 62 desa dan kelurahan. Sekarang sudah ada masuk angka belasan TPST,” ujarnya. Giri Prasta kembali menegaskan keinginannya menangani sampah mulai dari sumbernya dengan metode 3R yang sudah dirancang.
Di sisi lain, juga digulirkan program Gerakan Serentak (Gertak) Badung Bersih tiap bulannya. Masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan tanggung jawab mengkoordinir dua desa atau kelurahan. Baik OPD maupun desa atau kelurahan yang hasil kinerjanya dinilai bagus, diberikan penghargaan.
Ketua DPC PDIP Badung ini juga tidak bisa menutupi kekecewaannya terkait ditutupnya TPA Suwung yang terkesan mendadak. Giri Prasta menuturkan, saat KTT APEC, pihaknya hingga ke pemerintah pusat untuk mengomunikasikan masalah sampah. “Saya sampai Jakarta dan Pak Luhut ada di situ dan semua clear. Sehingga apa? Sampah-sampah ini kan (milik,red) Sarbagita, Denpasar Badung Gianyar dan Tabanan,” tuturnya.
Tabanan dan Gianyar kemudian tidak membuang sampah ke TPA Suwung. Namun Denpasar dan Badung masih diberikan kesempatan. “Berkaitan dengan APEC, itu yang 22 hektare dilakukan tindakan oleh pemerintah pusat untuk ditata menjadi kawasan hijau. 10 hektare sisanya diberikan kepada Sarbagita. Tetap kita berpeluang menggunakan. Yang lima hektare akan dilakukan perbaikan oleh pusat untuk pabrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Lima hektare digunakan untuk penimbunan sementara,” jelasnya.
Pihaknya pun mengaku, masih ingin mempertahankan peluang yang ada. Namun tiba-tiba TPA Suwung ditutup. “Saya jaga masalah ini. Maka saya katakan 2021 Badung sudah mandiri pengelolaan sampah. Dan tidak ada hujan dan tidak ada angin, eh langsung ditutup coba,” kata dia.
Bahkan Giri Prasta menganalogikan dirinya pemilik tanah dan Wabup Suiasa sebagai penandu. “Kalau saya misalkan punya lahan, punya tanah. Pak Sui sebagai penandunya. Kalau saya mau pakai, paling tidak saya ngomong, Pak Sui enam bulan atau satu tahun lagi tanah saya mau ambil, saya mau jual. Enak kan?,” ujarnya.
Namun demikian, ia tak ingin larut dalam masalah tersebut. pejabat asal Pelaga, Petang ini pun lebih memilih optimistis. “Ya udah, saya percaya hanya satu. Semua masalah tidak bisa saya selesaikan sendiri. Tapi saya yakin, semua masalah ada solusinya. Jadi dengan segala konsekuensi, urusan masalah sampah ini sekarang kita sudah menggerakkan kekuatan yang kita miliki. Kalau bisa saya pangku, akan saya pangku,” tegasnya.
“Ini bukan masalah Giri Prasta, ini masalah masyarakat Badung, ini adalah masalah masyarakat Bali, nasional, dan internasional,” imbuhnya. (put).