Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Tanggung Jawab Bersama

(Last Updated On: 14/08/2021)

DENPASAR-fajarbali.com | Segala bentuk kebijakan pemerintah dalam upaya menanggulangi dan menekan kasus Covid-19 di Indonesia termasuk Bali diharapkan menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi. Kebijakan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin menjadi keharusan yang tak boleh diabaikan oleh seluruh komponen masyarakat. Tujuannya tentu menurunkan kasus Covid-19 dan bed occupancy rate (BOR) di Bali. Terwujudnya kondisi tersebut akan berpeluang menggerakkan roda perekonomian secara bertahap.


Pemerhati pariwisata, Ketut Swabawa mengatakan, untuk menekan kasus Covid-19 tentu dengan cara yang progresif dan efesien. Caranya, semua pihak harus bekerja sama untuk berjuang. Jika hanya diserahkan kepada pemerintah, tentu penanggulangan tak akan berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, masyarakat juga harus ikut mendukung dan mendorong pemulihan dengan taat akan prokes dan menjalani vaksinasi.

“Jika masyarakat semua sehat, prokes diterapkan, dan vaksinasi juga dijalani, maka pemulihan pariwisata dan ekonomi juga akan mengikuti secara bertahap. Ini semua merupakan tanggung jawab bersama,” ungkapnya, Senin (9/8/2021).

Menurutnya berbagai informasi memang menyebutkan, bahwa Covid-19 membuat ekonomi terkontraksi, dunia pariwisata mati suri, perusahaan banyak mem-PHK karyawan bahkan hotel-hotel mulai diperjualbelikan. Hal tersebut diakui tidak bisa dihindari. Kendati demikian bila dipikirkan akan bertambah turun imun tubuh.

Baca juga :
Gianyar Peringati Hari Jadi Provinsi Bali Ke-63
Diterjang Ombak, Jukung Terbalik =Satu Nelayan Belum Ditemukan

“Kini apa yang bisa dilakukan dikerjakan, seperti taat protokol kesehatan. Jangan main-main, virus corona dan varian terbarunya delta memang ada. Jadi ayo taat protokol kesehatan minimal 3M yaitu memakai amsker, mencuci tangan dengans abung dan menjaga jarak,” ujarnya.

Jangan hanya menuntut ekonomi membaik namun tidak patuh protokol kesehatan dari diri sendiri. Sebab ke depannya pariwisata bisa dibuka dengan menerapkan kebijakan berdasarkan protokol kesehatan seperti wisatawan harus sudah mengikuti program vaksinasi sebelum berkunjung ke destinasi wisata dengan bukti surat atau sertifikat vaksinasi saat bepergian.

Swabawa optimis Bali siap untuk menerima kunjungan wisatawan, pasalnya sebagian besar pelaku pariwisata di Bali telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti 5M seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Kemudian, peningkatan cakupan 3T (testing, tracing dan treatment) dan percepatan peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19.

“Ditambah lagi dengan penerapan prokes dan kesiapan pihak pariwisata dan hotel di Bali dengan sertifikasi Clean, Health, Safety, Environement (CHSE) dan vaksinasi karyawan. Kita berharap semua aktif memerangi penyebaran Covid-19 yang membuat perekonomian terkontraksi dan menganggu kesehatan. Semua pihak masyarakat harus terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Sambut HUT RI ke-76, Pewarta Gelontorkan 50 Paket Sembako dan 250 Bendera

Sab Agu 14 , 2021
Dibaca: 10 (Last Updated On: 14/08/2021)TABANAN-fajarbali.com | Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-76 pada 17 Agustus 2021 ditengah PPKM, Pewarta (Persatuan Wartawan Tabanan) mengajak seluruh lapisan masyarakat Khususnya Kabupaten Tabanan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme. Hal tersebut dibuktika dengan Pewarta membagikan 250 bendera serta memberikan 50 paket sembako kepada tukang suun (buruh […]

Berita Lainnya