https://www.traditionrolex.com/27 Mencuat Lagi, Dinas PKP Bangli Atensi Kematian Babi Di Tembuku - FAJAR BALI
 

Mencuat Lagi, Dinas PKP Bangli Atensi Kematian Babi Di Tembuku

(Last Updated On: 14/08/2021)

Bangli- fajarbali.com | Adanya dugaan serangan penyakit flu babi (ASF) yang kembali menyerang babi peliharaan warga telah membuat para peternak di Kabupaten Bangli ketar-ketir. Pasalnya, setelah cukup lama mereda terkait adanya kematian babi, namun dalam beberapa pekan terakhir mulai mencuat adanya laporan kematian babi lagi di wilayah kecamatan Tembuku, Bangli.


Hal ini diakui, Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP)  Kabupaten Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi, Kamis (12/8/2021). Kata dia, laporan adanya kematian babi itu telah diterimanya sekitar seminggu yang lalu. Sesuai informasi yang diterima kematian babi ini terjadi di wilayah Desa Tembuku, sepeti di wilayah Sama Geria, Tegal Asah dan wilayah lainnya.

“Informasi  yang kita terima, disebutkan ada kematian babi di kandang Si A atau si B, malah di kampung halaman saya ada laporan terkait kematian babi itu,” ujar Sarma asal desa Tembuku ini. 

Baca Juga :
Kuatkan Kompetensi Pengajar, Pemenang Kontes Online Guru SMK Bali Ikuti Kegiatan Pedagogi Dari AHM
Pariwisata Lesu, Budidaya Rumput Laut di Nusa Penida Bangkit Lagi

Setelah dilakukan penelusuran, diakui, memang ada kematian babi yang terjadi di sejumlah peternak. Namun,kematian tersebut tidak separah laporan yang dibilang lantaran ASF.

“Memang ada kematian babi di peternak, hanya satu dua.  Tetapi bukan lantaran serangan virus ASF, melainkan oleh penyakit lain dan hal ini bisa terjadi,”jelasnya.

Lebih lanjut, jelas Sarma, sesuai penelusuran  babi yang sakit setelah dilakukan pengobatan dan pemberian vitamin langsung sembuh. Jadi dengan data yang didapat petugas tersebut, pihaknya meyakini kalau kematian babi yang dilaporkan peternak di Tembuku, bukan karena penyakit ASF, seperti sebelumnya.

“Kita harap peternak bisa melakukan pemeliharaan dengan baik, sehingga terhindar dari serangan penyakit. Sanitasi kandang dan penyemprotan disinfektan harus rutin dilakukan untuk menghindari tumbuh dan berekembangnya virus mematikan pada ternak babi,”pintanya

Sementara saat disinggung populasi babi, ujar Sarma, pihaknya berharap dengan meredanya serangan virus ASF, kembali menumbuhkan kegairahan peternak babi di Kabupaten Bangli untuk kembali memelihara ternak.

“Untuk data populasi ternak babi saya carikan dulu, agar tidak salah. Kita harap populasi babi sudah kembali naik,”pungkasnya.

Sementara Ketua GUPBI Bangli Sang Putu Adil saat dikonfirmasi terpisah juga memembenarkan adanya laporan tersebut dari anggotanya. Kata dia, pasca menerima laporan dari anggotanya, dirinya telah lansung koordinasi dengan Kabid Kesehatan Hewan dinas PKP Bangli untuk segera melakukan pengecekan hingga dilakukan samapel darah untuk diperiksakan ke lab.

“Ada kematian babi yang menimpa anggota kita. Cuma kami belum bisa memastikan penyebab kematiannya, karena itu bukan ranah kami dan harus melalui pengecekan instansi yang berwenang,”jelasnya.

Meski demikian, pihaknya pihaknya berkeyakinan itu bukan disebabkan serangan ASF. “Kalau itu karena virus, dalam seminggu ternak habis, tapi kalau yang ini tidak. Banyak penyakit ciri-cirinya sama, kita sangat-sangat berharap apa yan menimpa anggota di Tembuku itu bukan karena ASF,” bebernya. (ard)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

DJP Catat Penerimaan Pajak Hingga Juli Capai Rp4,04 Triliun

Sab Agu 14 , 2021
Dibaca: 3 (Last Updated On: 14/08/2021)Denpasar- fajarbali.com | Di tengah situasi ekonomi yang masih terdampak pandemi Covid-19, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali mencatat penerimaan sebesar Rp.4,04 triliun dari target sebesar Rp.9,1 triliun.  Save as PDF

Berita Lainnya