Sejak Gunung Agung mengalami erupsi, aktivitas lava memenuhi kawah gunung agung telah terisi sepertiganya. Artinya, dengan daya tampung lava 60 juta meter kubik, saat ini telah terisi 20 juta meter kubik. Selain itu, juga telah terjadi penurunan gas sulfur dioksida (SO2) yang keluar. Hal itu dikarenakan laju volume mengecil namun proses erupsi berlangsung terus.
AMLAPURA-fajarbali.com | Kabid Mitigas Gunung Api Agung, I Gede Suantika mengakui, volume lava yang ada dalam kawah tersebut telah memenuhi sepertiga isi kawah. Begitupula dengan volume gas yang keluar pun mengalami penurunan dibandinkan pada tanggal 25 sampai 29 Nopember berkisaran 5000 saat ini sudah 400 sampai 1000.
Pria asal Buleleng ini juga mengatakan,belum bisa memastikan kapan akan terjadi letusan yang mengeluarkan material. “Kalau melihat kondisi ini, kami belum bisa memastikan sampai kapan akan terjadi letusan,” ujarnya.
Yang pasti, kata Suantika, proses erupsi masih tetap berlangsung sehingga pihaknya pun tetap melakukan pengawasan selama 24 jam. Selain data yang dikumpulkan dari photo 3G, pihaknya pun mencatat jumlah kegempaan yang juga mengalami penurunan. Magma pun, kata Suantika belum bisa keluar karena yang dimungkinkan tenaga energy yang dari bawah mulai berkurang. “Apakah ada suplay tenaga baru, itu yang kita pantau 24 jam,” ujarnya.
Pun dikatakan, material yang keluar saat erupsi sendiri kata Suantika juga sedikit. Namun katanya, letusan masih dikisaran 20 sampai 30 kali dalam sehari sehingga untuk penurunan status belum bisa ditentukan. Magma didalam perut bumi pun, katanya masih bertambah namun yang keluar pun diprediksi akan bertambah. “Lava dalam kawah kalau sudah penuh pasti meleleh, tetapi saat ini baru terisi sepertiga dari volume total,” ujarnya lagi.
Sedangkan terkait kondisi kawah Gunung Agung sendiri, Gede Suantika menyebut sekarang mengalami perubahan. Posisnya, katanya saat ini sedikit mengempes berkisar sampai 35 persen. “Kenapa magma tidak bisa keluar, kemungkinannya ada penyumbatan,” ujarnya. (bud)