Giatkan Program Ketahanan Pangan

(Last Updated On: 06/09/2021)

GIANYAR-fajarbali.com | Terpuruknya sektor ekonomi dimasa pandemi, menyebabkan penghasilan warga juga mengalami penurunan drastis. Sektor pariwisata yang sebelumnya menjadi andalan, kini tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga kondisi ini, oleh sebagian warga beralih ke sektor pertanian.


“Ini bukan sebagai alternatif, ini sebagai sektor andalan saat ini,” jelas Made Dana Wirawan, Rabu (1/9/2021) kemarin. 

Dikatakannya, sektor pertanian seperti tanaman palawija di Gianyar telah mencetak luas garapan baru sekitar 400 hektar. Yang menurutnya, sebagian warga memang terjun menjadi petani dan mengolah garapan dengan serius.

“Artinya program ketahanan pangan berjalan, dan di tingkat terbawah warga tidak berpangku tangan,” ujarnya.

Baca juga :
Bupati Tamba Minta Pengusaha Jembrana Bersiap-Siap
Ekonomi Merosot, Pengusaha Diminta Tak Obral Aset

Momen seperti ini menurutnya mesti ditangkap oleh perintah, sehingga lahan yang tidak produktif ditanami. Dikatakannya, masih banyak lahan yang belum tergarap. 

Dikatakan lagi, menunggu pemulihan pariwisata tidak bisa langsung membalikkan sektor perekonomian, sehingga sektor pertanian mau tidak mau harus dijadikan andalan.

“Harapan saya, kepada bapak gubernur, sektor pertanian juga digarap maksimal dengan memberikan bantuan baik pupuk dan bibit sebagai rangsangan kepada petani pemula,” harapnya. 

Diyakininya, dengan menggiatkan sektor pertanian maka bisa menampung tenaga kerja lebih banyak.

“Dulu warga gengsi menjadi petani, sekarang justru bangga menjadi petani. Hal ini karena sektor ini sudah mendapatkan hasil memadai,” ujarnya. (sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tenaga Kesehatan Bantah Terima Insentif Tinggi, Bupati Gianyar Telah Bersurat ke Ketua Tim Penangan Pusat

Sen Sep 6 , 2021
Dibaca: 16 (Last Updated On: 06/09/2021)GIANYAR-fajarbali.com | Menjadi tenaga kesehatan (Nakes) dianggap menerima besaran jasa pelayanan yang tinggi. Namun sesungguhnya hal ini tidak sebanding dengan resiko yang dihadapi nakes saat menjalank tugasnya. Sehingga nakes di Gianyar membantah menerima intensif yang tinggi.   Save as PDF

Berita Lainnya