GIANYAR – fajarbali.com | Ditjen Kemendesa RI akhirnya mengumumkan pemenang lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2019. Desa Taro yang sebelumnya berada di posisi 10 besar nasional akhirnya harus puas di posisi 4 Nasional di bawah Desa Kertayasa (Jabar), Sukalaksana (Jabar), Kemiren (Banyuwangi). Desa Taro sendiri memperoleh point 1.132 selisih tipis dengan pepenang lainnya.
Ketua Pokdarwis Desa Taro, Wayan Wardika menyebutkan sangat bersykur dengan capaian tersebut. “Walau belum masuk 3 besar nasional, kami mendapat posisi di empat besar diantara 158 desa di Indonesia, tentu kami sangat berbangga, sekaligus bangga bias mewakili Bali di tingkat nasional,” jelas Wayan Wardika, Kamis (28/11/2019) . Dikatakannya, Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2019 yang selenggarakan kali ini diadakan oleh Kemendes untuk mengetahui serapan Alokasi Dana Desa yang diperuntukan untuk menunjang pengembangan Desa Wisata. Hasil pengembangan tersebut diukur melalui peningkatan PAD desa yang bersumber Dari BUMBDES. Desa Taro belum bisa memenuhi kriteria angka yang dimaksud. “Karena perkembangan pariwisata di Desa taro, dan Bali pada umumnya sudah ada dan berjalan sebelum Dana Desa digelontorkan, tentu dana desa baru digelontorkan,” jelasnya.
Bagaimanapun juga, Pokdarwis Desa Taro dan segenap masyarakat Desa Taro sangat bersyukur telah mengikuti Lomba Desa dan meraih posisi harapan. “Ini tetap menjadi kebanggan dan menjadi momentum untuk mensinergikan usaha-usaha wisata yang ada di Desa Taro untuk berperan lebih aktif lagi untuk meningkatkan PAD Desa Taro melalui pengembangan Desa WIsata yang dikelola oleh Unit Usaha Desa Wisata dibawah Bumdes,” bebernya.
Kedepannya, diharapkan Pemdes Taro bias meningkatkan alokasi dana desa untuk pengembangan SDM pariwisata di Desa Taro. “Yang kemudian dana tersebut juga digunakan untuk menggali potensi-potensi yang baru di bidang pariwisata,” jelasnya. Potensi yang akan dikembangkan adalah wisata alam, seperti tracking, wisata Hutan Desa Taro dan penginapan di tengah rumah penduduk.(sar).
Save as PDF