AMLAPURA-fajarbali.com | Bencana banjir bandang beberapa waktu lalu yang terjadi di wilayah Desa Antiga dan Gegalang telah merusakan sejumlah infrastruktur.
Selain rumah warga yang terkena longsor, jalan penghubung dan alur sungai juga rusak parah. Untuk antisipasi kejadian serupa, Perbekel Desa Gegelang Dewa Komang Parwata berharap bantuan dari gubernur Bali untuk perbaikan alur sungai tukad betel dengan pemasangan kawat beronjong untuk mencegah erosi dan banjir.
Dewa Komang Parwata, Minggu (27/6/2021) kemarin, menyampaikan, banjir air bah terjadi lantaran alur sungai tidak mampu menampung derasnya air hujan yang terjadi saat itu. Sehingga air cukup besar malah meluap hingga kejalan raya. Jalan Penghuhung Panti-Gegelang pun mengalami kerusakan parah.
“Aspalnya terkelupas, dan ada juga berlubang cukup dalam sehingga tidak bisa dilewati kendaraan,” ucapnya.
Baca Juga :
Memasuki Musim Kemarau, Bali Masih Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
Dipamerkan dalam Ajang PKB, Produk Fashion Bali Kembali Menggeliat
Bencana yang terjadi karena hujan deras itu, sebut Dewa Komang Parwata, juga mengakibatkan sejumlah warga mengalami kerusakan akibat longsor. Bahkan menghanyutkan sejumlah kendaraan roda dua (sepeda motor) milik warga. “Rumah warga yang rusak jumlahnya puluhan, bahkan ada motor yang sampai hanyut,” ucapnya lagi.
Melihat kerusakan dan kerugian itu, Dewa Komang Parwata sangat berharap, Gubernur Bali bisa menerunkan bantuan kepada warga terdampak. Terutama, berupa bantuan sosial akibat dampak banjir seperti bedah rumah, perbaikan pura untuk fasilitas jalan. Selain itu, Dewa Komang Parwata juga berharap Gubernur Bali memberikan program perbaikan untuk alur sungai tukad Betel berupa dengan pemasangan kawat beronjong untuk mencegah erosi dan banjir.
“Semoga pak Gubernur mendengar harapan kami, mengingat pentingnya pemasangan kawat bronjong untuk antisipasi jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi,” harapnya. (dha)
Save as PDF