https://www.traditionrolex.com/27 BMTA Teken MoU National Hospital Perkuat Ekosistem Sektor Kesehatan, Bangkitkan Ekonomi Bali - FAJAR BALI
 

BMTA Teken MoU National Hospital Perkuat Ekosistem Sektor Kesehatan, Bangkitkan Ekonomi Bali

(Last Updated On: 12/08/2021)

Denpasar- fajarbali.com | Pandemi Covid-19 yang berkecamuk di Bali telah berdampak besar bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dampak terbesar tentu dirasakan oleh daerah-daerah yang menggantungkan perekonomiannya pada pariwisata.


Terhentinya perjalanan antar daerah dan negara menyebabkan lesunya perekonomian Bali. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi beberapa pihak, salah satunya BMTA (Bali Medical Tourism Association).

“Untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi ini, maka ada banyak sektor yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Untuk sektor yang menjadi perhatian organisasi ini adalah sektor Kesehatan yang menjadi salah satu sektor yang melejit di tengah pandemi” Kata Ketua BMTA Dr Gede Wiryana Patra Jaya MKes menjelaskan

Baca Juga :
Optimalisasi Penanganan Covid-19, Bupati Tabanan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Satgas Penanganan Covid-19 Bentuk Tim Dokter Telekonsultasi

Bahkan dalam meningkatkan dan memperkuat ekosistem sektor kesehatan di Bali, BMTA menggandeng salah satu rumah sakit terkemuka di Surabaya, Yaitu National Hospital. National Hospital yang merupakan salah satu rumah sakit terkemuka di Surabaya dan menjadi salah satu ujung tombak penanganan Covid-19 di Surabaya, akan membantu proses pemulihan ekonomi Bali berbasiskan visi Medical Tourism. 

“Untuk mensukseskan visi ini, National Hospital akan bertandem dengan rumah sakit-rumah sakit lokal yang tersebar di seluruh Bali, untuk menyediakan layanan komprehensif seperti Parkinson & Movement Disorder, Neuroendovascular (Aneurisma, Varises Otak, Stroke), Comprehensive Epilepsy, Laser Rejuvenation, dan Comprehensive Brain & Spine dengan standar terbaik. Dengan kerjasama lintas organisasi ini, diharapkan Bali dapat bangkit dan menjadi salah satu destinasi medical tourism secara nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Lanjutnya Patra Jaya, mengawali langkah dan visi besar menjadikan Bali sebagai pusat kekuatan ekonomi berbasis pariwisata, BMTA dan National Hospital menandatangani MoU pada Sabtu (7/8/2021) di Bendega Restaurant, yang mana akan menjadi pondasi kerjasama yang kuat sebagai bentuk dukungan BMTA dan National Hospital kepada pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19 dan membantu proses pemulihan sektor pariwisata di Bali. Selain itu, National Hospital juga turut meresmikan Laboratorium PCR National Hospital pertama di Bali (8/8/2021).

“Laboratorium ini akan mengawali langkah-langkah pemerintah dalam mendukung perekonomian dan masyarakat lokal untuk bangkit kembali dengan cara mempersiapkan fasilitas kesehatan screening covid sebelum jalur pariwisata internasional maupun domestik di buka kembali diPulau Bali,” bebernya.

CEO National Hospital, Adj. Prof Hananiel Prakasya Widjaya memgatakan, National Hospital, yang menjadi partner BMTA dalam pengembangan destinasi wisata medis ini, tentu sangat bangga dan sesuai dengan visi dari National Hospital itu sendiri.

Pulau Bali memiliki perawatan medis bertaraf Internasional yang dapat memperkokoh ekonomi lokal serta memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia Internasional.

“Kedepannya, National Hospital akan selalu siap mendukung dan bekerjasama dengan Rumah Sakit lokal Bali dan berbagai pihak untuk upaya pengembangan destinasi wisatamedis lainnya di Indonesia dan tentu sembari meningkatkan taraf kesejahteraan kesehatan masyarakat di Indonesia,” pungkasnya. (kdk)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Di tengah Pandemi Covid-19, GPL Bagikan Susu Bayi ke Warga

Kam Agu 12 , 2021
Dibaca: 32 (Last Updated On: 12/08/2021)Jembrana- fajarbali.com | Di tengah pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM , Gerakan Pemuda Loloan (GPL) melakukan aksi peduli terhadap terhadap kesulitan warga, terutama para ibu-ibu. Kesulitan yang sering ditemui dan didengar, terhadap sulitnya ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan susu bagi ibu yang memiliki bayi.  […]

Berita Lainnya