AMLAPURA – fajarbali.com | Tidak seperti perayaan HUT RI tahun-tahun sebelumnya para siswa SMA/SMK diberikan kesempatan untuk menjadi pasukan pengibar bendera pusaka pada puncak perintan detik-detik proklamasi. Namun, tahun ini pelaksaan seleksi dan pelatiha Paskibraka dibatalkan. Hal ini menyusul surat dari pusat dan provinsi yang berkaitan dengan pandemi covid-19.
Kabid Kepemudaan dan Olahraga Disdikpora Karangasem, I Putu Susila, Rabu (29/7/2020),mengatakan,pembatalan ini dilakukan berdasarkan surat yang diterimanya dari Pemerintah pusat dan Provinsi karena pandemi covid-19. Seleksi dan pelatihan yang biasanya sudah dilaksanakan pun terpaksa dibatalkan. “Tahun ini tidak ada seleksi dan pelatihan untuk regu paskibraka,” ujarnya.
Putu Susila mengatakan,paskibraka yang akan bertugas nanti saat pengibaran bendera pusaka maupun penurunannya nantinya akan diambil dari paskibraka tahun 2019 lalu sebanyak tiga orang saja untuk pembawa bendera. Itupun, katanya, pelaksaan upacara juga jumlah pesertanya dibatasi untuk tetap mengikuti standar protocol kesehatan. “Kalau tahun sebelumnya upacara pengibaran bendera maupun penurunan tidak lagi diikuti banyak orang, semuanya dibatasi,” ujanya lagi.
Hal serupa juga dikatakan Kabag Tata Pemerintahan Setda Pemkab Karangasem I Made Suartana. Pihaknya berencana mengundang 50 orang saat upacara 17 Agustus mendatang,mengingat penyebaran Covid-19 untuk mengikuti stabdar protocol kesehatan. Namun, rancangan itu nantinya akan akan disampaikan kepada pimpinan. “pelaksanaan upacaranya menyesuaikan dengan protocol kesehatan covid-19,” ujar Suartana.
Sedangkan untuk teknis pelaksanaan upacara seperti penyiapan paskribraka,kata Suartana,pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Disdikpora Karangasem. Pihaknya berharap, meskipun nantinya peserta upacara terbatas tidak mengurangi makna dari pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus. (bud).